Mahasiswa Rusia Berhasil Jebol Chrome  

Reporter

Editor

Jumat, 9 Maret 2012 10:46 WIB

Google Chrome. Freeallsoftwares.com

TEMPO.CO , Vancouver - Perlu waktu empat tahun dan hadiah yang besar untuk membuat sistem keamanan peramban (browser) Google Chrome jebol. Peretasnya bukan hanya diakui kemampuannya, tapi juga mendapat duit senilai US$ 60 ribu (Rp 545 juta) sebagai bagian total US$ 1 juta (Rp 9 miliar) hadiah yang digelontorkan Google.

Menurut Forbes, mahasiswa Rusia Sergey Glazunov berhasil menjebol sistem keamanan Chrome dan membawa pulang Rp 545 juta. Kemarin, 7 Maret 2012, pada hari pertama Kompetisi Google Pwnium dalam konferensi keamanan CanSecWest di Vancouver, Kanada, Glazunov sukses meretas PC berperamban Chrome.

Situs Zdnet menulis bahwa Glazunov menyusup ke peramban Chrome dengan memanfaatkan kelemahan eksekusi remote code. Serangannya berhasil melewati sandbox Chrome. Ia menemukan dua titik yang berbeda sebagai bukti kerentanan dalam sub-sistem eksistensi Chrome.

"Serangan Glazunov tidak menghancurkan Sandbox, tapi dia menghindari Sandbox," ujar anggota tim keamanan Chrome, Justin Schuh. Schuh memuji serangan Glazunov dengan ungkapan sangat mengesankan. Apa yang sudah dibuat mahasiswa Rusia itu bisa membuat orang melakukan apa pun di peramban yang sudah terinfeksi.

"Eksploitasi oleh Gluzanov mengesankan. Butuh pemahaman yang dalam untuk mengetahui bagaimana Chrome bekerja," kata Schuh. Menurut dia, sangat sulit memahami kinerja Chrome, sehingga Google menilai Gluzanov berhak dibayar Rp 545 juta.

Gluzanov adalah kontributor rutin untuk program Google'bug bounty. Shuh pun sudah tak asing dengan hasil karya pria Rusia itu. Masih dalam kompetisi yang sama, sebuah tim peretas VUPEN berhasil melumpuhkan Chrome dalam lima menit.

Tahun ini adalah tahun pertama mesin peselancar Google tereksploitasi peretas dalam kompetisi peretasan Pwn2OWn. Sebagai salah satu sponsor, Google terus meningkatkan taruhan. Tahun lalu Google menawarkan US$ 20 ribu tambahan bagi yang berhasil meretas Chrome, tapi tidak ada yang berhasil.

Kekalahan Chrome kali ini sepertinya terlihat memberi efek yang buruk bagi pemasaran peramban besutan Google. Tapi tim keamanan Google justru berpendapat kompetisi bukan untuk memamerkan kegagalan Google, melainkan untuk menemukan dan mencari bug demi peramban yang lebih aman lagi.

DIANING SARI

Berita terkait

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

8 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

3 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

4 hari lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

10 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

10 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

11 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

15 hari lalu

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya