Badai Matahari Datang, Listrik Terancam Padam  

Reporter

Editor

Sabtu, 10 Maret 2012 07:26 WIB

solar-storm-warning.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badai matahari juga bisa mengganggu jaringan listrik sebuah negara. Partikel bermuatan penyusun badai menginduksi pembangkit lisrik.

Pada 1989, matahari berada dalam masa sangat aktif. Ketika itu sebuah ledakan di atmosfer matahari berujung pada terlemparnya partikel bermuatan menjauhi matahari. Partikel ternyata mendekati Bumi dan berubah menjadi badai besar.

Serangan badai membuat medan magnet Bumi di sekitar kutub menjadi tak stabil. Pembangkit listrik di Provinsi Quebec, Kanada, yang berada di dekat Kutub Utara ikut terdampak. Partikel menginduksi mesin pembangkit, menciptakan lonjakan tegangan.

Voltase yang berubah drastis memicu sekring pengaman di sebuah transformator utama bekerja memutus arus.

"Serangan ini berlangsung 90 detik, menyebabkan padamnya listrik di seluruh Quebec," ujar peneliti matahari dari Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, Dhani Herdiwijaya, kepada Tempo beberapa waktu lalu.

Kejadian putus sekring di pembangkit mengakibatkan enam juta penduduk hidup tanpa cahaya. Selama 12 jam, aktivitas perekonomian di Quebec lumpuh total: sekolah-sekolah diliburkan, jaringan transportasi umum ditutup.

Gangguan oleh badai matahari juga terjadi di lantai bursa. Pada September 1989, badai matahari kembali mempengaruhi medan magnet Bumi di sekitar kutub. Kanada kembali menjadi negara terdampak. Komputer pribadi di penjuru negara itu mengalami kerusakan sementara.

Bursa efek yang banyak menggunakan komputer ikut terpengaruh. Selama tiga jam, cakram keras di pusat data bursa terganggu, menyebabkan perdagangan di lantai bursa terhenti.

Badai matahari yang melanda Bumi, Jumat, 9 Maret 2012, merupakan yang terbesar dalam lima tahun terakhir. Badai ini disebabkan oleh ledakan kelas X5--ledakan terbesar dalam setengah tahun terakhir.

Peneliti cuaca antariksa dari National Oceanic and Atmospheric Administration's Space Weather Prediction Center, Joseph Kunches, kepada MSNBC mengatakan badai kali ini datang dalam kekuatan menengah sehingga berdampak di antariksa dan permukaan Bumi.

Menurut dia, gangguan pada pembangkit listrik berpotensi terulang. Ancaman terbesar berlaku bagi negara-negara di dekat kutub. Induksi oleh partikel bermuatan dapat memadamkan pembangkit.

ANTON WILLIAM

Berita Terkait
Dari Mana Badai Matahari Berasal?
Tiga Stasiun BMKG Pantau Badai Matahari
Planet Mars Ikut Terkena Badai Matahari
Badai Matahari Makin Sering Mengancam Bumi
Dua Badai Matahari Besar Dekati Bumi
Dampak Badai Matahari Sudah Sampai ke Indonesia
Hari ini Badai Matahari Terbesar Sejak 2005
Badai Matahari Sudah Lewat Masa Kritisnya
Awas, Listrik Sejagat Mati Pada 2013
Pada 2013, Badai Matahari Capai Puncaknya
Badai Matahari 2013, Bumi Menuju Kekacauan
Kiamat tak Datang pada 21 Desember 2012
Gerhana Matahari Ini Bergerak ke Masa Lampau

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

43 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya