TEMPO.CO, Frankfurt - Bukti genetik terbaru menunjukkan beruang kutub yang hidup saat ini berusia jauh lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Penelitian DNA menunjukkan predator Artik itu berpisah dari leluhurnya, beruang cokelat, sekitar 600 ribu tahun lalu.
Perkiraan sebelumnya menyatakan beruang kutub sudah ada di planet ini sejak 150 ribu tahun yang lampau. Mamalia bertubuh besar dengan rambut putih tersebut mampu beradaptasi sangat cepat di lingkungan Kutub Utara yang dingin.
Para pegiat konservasi mengatakan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science baru-baru ini ini memiliki dampak besar terhadap konservasi beruang kutub. Hewan ini terdaftar sebagai satwa terancam punah sesuai Undang-undang Perlindungan Satwa Amerika Serikat.
Kelangsungan hidup beruang kutub, kata para pegiat konservasi, memang rentan, terutama karena hilangnya es Kutub Utara, tempat beruang kutub menghabiskan sebagian besar hidup mereka. Pemanasan global memicu laju percepatan hilangnya es kutub.
Frank Hailer dari German Biodiversity and Climate Research Centre di Frankfurt, Jerman, mengatakan informasi genetik memberikan banyak pengetahuan baru tentang isu-isu konservasi.
"Informasi genetik mengubah pemahaman kita tentang beruang kutub dan upaya konservasi terhadap mereka," kata pria yang memimpin penelitian internasional konservasi beruang kutub ini.
Hailer mengatakan, beruang kutub berhasil bertahan hidup melewati fase hangat pada periode Bumi sebelumnya, tapi kondisinya tidak semakin membaik saat ini. "Mereka hampir punah," ujar dia.
BBC NATURE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terkait
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua
17 Januari 2024
Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.
Baca Selengkapnya10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat
17 Januari 2024
Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.
Baca SelengkapnyaRaline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2
1 November 2023
Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.
Baca SelengkapnyaAkibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang
16 Februari 2023
Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.
Baca SelengkapnyaAnoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga
20 Januari 2023
Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.
Baca SelengkapnyaJurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi
9 Januari 2023
Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.
Baca SelengkapnyaBBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat
25 Januari 2022
BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan
Baca SelengkapnyaKSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka
1 September 2021
Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.
Baca SelengkapnyaSinga Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja
1 Juli 2021
Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.
Baca SelengkapnyaPopulasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas
12 Juni 2021
Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.
Baca Selengkapnya