TEMPO.CO , California - Saat ini rasanya wajar bila makin banyak orang yang mengandalkan Google Translate sebagai "penerjemah pribadi" di saat darurat.
Dikutip dari blog resmi Google, Jumat 27 April 2012, pengguna aktif Google Translate di situs online-nya sudah mencapai angka 200 juta orang setiap bulan.
"Angkanya akan lebih besar bila digabung dengan tempat lain yang juga menyediakan layanan Translate, seperti Chrome, aplikasi mobile, dan juga YouTube," ujar Franz Och, peneliti Google Translate.
Ia juga menyatakan terjadi kenaikan hingga empat kali lipat penggunaan layanan ini di perangkat bergerak. Sementara itu 92 persen dari total trafik berasal dari luar Amerika Serikat.
Dengan penggunaan sebesar ini, tak mengherankan bila Google Translate telah menerjemahkan teks dalam jumlah besar. Och menyebut tiap harinya Google Translate mampu menerjemahkan teks yang panjangnya setara dengan yang ada dalam satu juta buah buku.
"Diperkirakan, sebagian besar terjemahan di planet ini diselesaikan dengan Google Translate," ujarnya.
Namun ia mengakui Google Translate masih belum dapat mengalahkan kemampuan manusia dalam memahami konteks terjemahan. Tapi ia yakin mesin penerjemah memiliki peran krusial karena mampu mendorong terjadinya percakapan secara global di ranah cyber.
Google Translate diluncurkan pertama kali pada 28 April 2006 dengan bahasa awal yang digunakan yaitu Cina dan Arab. Saat ini Google Translate telah mampu menerjemahkan 64 bahasa, termasuk bahasa yang jarang digunakan di Internet seperti bahasa Bengali, Basque, Swahili, Yiddi, atau Esperanto.
