TEMPO.CO , Cilacap:Tingginya gelombang akibat gravitasi bulan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah titik di pantai selatan Cilacap, Jawa Tengah, mengalami abrasi dan rob.

Air pasang hingga 2,2 meter menggenangi sejumlah tempat pelelangan ikan. "Tanggul pantai rusak dan air laut masuk ke tempat pelelangan ikan sehingga membuat genangan," kata Ketua Kelompok Nelayan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap Sri Gito kemarin.

Tanggul pantai mengalami abrasi sepanjang puluhan meter dan tersebar di beberapa titik. Menurut Sri, gelombang pasang terjadi sejak beberapa hari lalu ketika bulan terlihat lebih besar dibanding biasanya.

Dia memperkirakan gelombang pasang yang menyebabkan rob dan abrasi masih akan berlangsung hingga dua hari ke depan. Meski demikian, gelombang pasang tidak mengganggu nelayan melaut. "Gelombang pasang kali ini merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

Selain menyebabkan abrasi dan rob, gelombang pasang merusak empat kapal Inkamina, bantuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kapal tersebut, saat ini, tidak bisa digunakan. Untuk perbaikannya, dibutuhkan dana sebesar Rp 400 juta.

Pengamat cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan, gelombang pasang terjadi akibat pengaruh gravitasi bulan. Puncaknya diperkirakan Senin lalu dan kemarin. "Gelombang pasang tingginya 2,2 meter, diperkirakan hingga besok. Baru pada Kamis 10 Mei 2012, gelombang pasang mulai turun," kata Teguh Selasa 8 Mei 2012 kemarin.

Teguh juga memperingatkan masyarakat agar mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan ekstrem yang disertai petir. Menurut dia, pada musim pancaroba, hujan bisa turun tanpa diduga.

Supermoon atau lunar perigee adalah fenomena yang terjadi saat bulan ada di jarak terdekat dengan bumi. Bill Burton, seorang geologis Amerika Serikat, dalam Discovery News, menyebutkan kemungkinan yang terjadi akibat supermoon adalah naiknya permukaan air laut oleh pengaruh gaya gravitasi bulan.

ARIS ANDRIANTO