Bersiap Nonton Pesta Langit Pekan Depan

Reporter

Editor

Selasa, 29 Mei 2012 04:55 WIB

Gerhana Bulan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO , Jakarta--Pekan kedua Juni merupakan saat yang menyenangkan penggemar astronomi karena bisa menyaksikan gerhana bulan sebagian dan transit Venus. "Ini seperti pesta langit buat Indonesia," ujar Ketua Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, Taufiq Hidayat, saat ditemui di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin 28 Mei 2012.

Pada Senin, 4 Juni 2012, bulan terbit dengan sebagian permukaannya tertutup bayangan bumi. Peristiwa ini dikenal sebagai gerhana bulan sebagian dan berlangsung selama dua jam.

Indonesia bagian timur seperti Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua menjadi tempat terbaik untuk menyaksikan gerhana bulan sebagian. Dari daerah ini, masyarakat bisa menyaksikan piringan bulan perlahan ditutup oleh bayangan. Peristiwa ini mulai terjadi pada pukul 18.59 WIT.

Di wilayah barat Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, peristiwa gerhana hanya berlangsung selama satu jam hingga pukul 19.06 WIB. Pasalnya, proses awal gerhana sudah terjadi ketika bulan belum terbit. Di Indonesia, gerhana bulan berikutnya baru bisa disaksikan pada 15 April 2014. Ketika itu seluruh permukaan bulan masuk ke dalam bayangan bumi.

Pada Rabu, 6 Juni 2012, fenomena transit Venus bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia ketika matahari terbit. Transit terjadi ketika planet Venus melintas di depan matahari menciptakan bulatan hitam yang bergerak perlahan.

"Ini peristiwa langka yang baru bisa disaksikan 105 tahun lagi. Ini peristiwa sekali seumur hidup," ujar Taufiq.

Transit langka ini berlangsung selama enam jam. Wilayah timur Indonesia seperti Papua, Maluku, dan Sulawesi lagi-lagi menjadi tempat observasi terbaik. Di daerah ini transit bisa disaksikan sejak pukul 07.09 WIT. Ketika itu matahari baru muncul di balik horizon dan Venus masuk perlahan ke dalam piringan surya. DI wilayah lain, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali baru menyaksikan peristiwa ini saat Venus sudah berada di dalam piringan matahari.

Transit terakhir yang pernah disaksikan manusia terjadi pada tahun 2004. Transit venus, kata Taufiq terjadi berpasang-pasangan dengan jarak 8 tahun. Setiap pasang transit berjarak dengan variasi 105 dan 122 tahun. Transit berikutnya baru terjadi pada 2117.

Sepanjang sejarah, manusia baru menyaksikan tujuh kali transit. Tiga transit terakhir mendapat sambutan meriah dari seluruh dunia. Kemeriahan tersebut dipastikan akan terjadi lagi pada tahun ini. Hanya segelintir negara saja yang tak bisa menyaksikan transit seperti Brazil, Afrika Selatan, dan Portugal. Negara lain di seluruh Asia, Australia, Eropa, Amerika Utara bisa menyaksikan fenomena ini.

ANTON WILLIAM

Berita lain:

Facebook Bikin Smartphone
Cara Mengubah Virus Jadi Listrik

Mengapa Awan Badai Pengaruhi Susunan Kimia Atmosfer?

Kurang Tidur Bikin Orang Mudah Marah

IM3 Buzz, Messenger ''Plus-Plus'' dari Indosat

Robot Korea Di Kontes Robot Cerdas Indonesia

Penyebar Malware Angry Birds Didenda

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya