TEMPO.CO , Pasuruan: Suara deru mesin bubut memekakkan telinga. Saling bersahutan dengan suara mesin mobil. Bengkel Surya Barokah di Jalan Raya Purwosari, Pasuruhan bukan hanya bengkel otomotif. Tempat ini juga tempat bengkel perkakas mesin produksi.
Di bengkel ini, Sutrisno merancang bangun mesin diesel berbahan bakar bio diesel dari minyak jarak. Lima tahun lalu, Sutrisno merakit Isuzu Panther produksi 1991 hingga melaju dengan bahan bakar minyak nabati ini. "Modofikasi mesin membutuh waktu tiga tahun, hingga sempurna," kata Sutrisno. alumus Teknis Mesin Universitas Merdeka Malang.
Seperti tak kenal waktu, Sutrisno bereksperimen agar mesin berputar dengan bahan bakar minyak jarak. Semula ia menganalisa dan membandingkan minyak jarak dengan solar. Hasilnya elemen setrika dijadikan sebagai pencair minyak jarak yang masih terlalu kental.
Sutrisno pun mengatur suhu pemanas sesuai kebutuhan. Ia kemudian mencoba memacu mobilnya di berbagai medan, jalan menanjak hingga daerah lapang. Performa mesin diesel tetap stabil meski berjalan di medan berat.
Setelah beberapakali uji coba Sutrisno tahu bahan bakar bio diesel mengandung air. Akibatnya air bisa masuk ke dalama elemen mesin hinga mengakibatkan korosi. Sutrisno kembali memutar otak untuk memisahkan air dalam bio diesel tersebut. Ia pun memakai mesin centrifuse untuk memisahkan minyak dengan air.
Cara kerja biodiesel adalah dengan memasukkannya ke dalam tabung mesin. Mesin berputar cepat sehingga air terlempar dan terpisah dari minyak biodiesel tersebut. Cara ini, terbukti efektif sehingga umur mesin bertahan lama. Selama uji coba, tak ditemukan kendala atau kerusakan mesin yang berarti. "Bahkan, sukses menempuh perjalanan Surabaya-Jakarta pulang pergi," dia menuturkan.
Tapi minyak biodiesel punya kelemahan. Cairan ini tak cocok untuk suhu rendah. Titik beku minyak jarak pagar tinggi, sehingga tak cocok di daerah pegunungan. Di Bromo misalnya, mobil Sutrisno mogok. Minyak jarak membeku dan tak bisa mengalir ke ruang bakar. Maka mesin harus dinyalakan dengan solar. Setelah berputar mesin kembali menggunakan bahan bakar biodiesel.
Namun mesin diesel temuannya kini terbengkalai. Ia menjual mobil Isuzu Panther itu. Padahal Sutrisno telah memproduksi mesin pengolah biji jarak menjadi bio diesel.
Pemerintah dianggap kurang perhatian dengan bahan bakar jarak pagar. Dosen Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Bambang Susilo menilai pemerintah tak memiliki desain utuh mengenai energi terbarukan. Selama ini penelitian dan uji coba bahan bakar minyak nabati hanya bergerak jika harga minyak bumi dunia melonjak.
EKO WIDIANTO
Berita Terkait
Ratu Badak Melahirkan Bayi Jantan
Menebak Kelamin Calon Bayi Ratu Badak
Menanti Ratu Badak Melahirkan di Way Kambas
Karut Marut Pagar Badak di Ujung Kulon
Susahnya Bertemu Badak Jawa
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya