Gen yang Bikin Lumba-lumba Cerdas

Reporter

Editor

Minggu, 1 Juli 2012 03:43 WIB

Lumba-lumba. Sxc.hu

TEMPO.CO , DETROIT:-- Berbicara soal kecerdasan di dunia hewan, lumba-lumba hidung botol adalah juaranya. Evolusi gen yang berperan dalam fungsi otak dan metabolisme diyakini telah menggiring lumba-lumba hidung botol menjadi hewan paling cerdas sejagad.

Perubahan gen ini pula yang menyebabkan lumba-lumba dapat menggunakan alat, mengenali diri sendiri, dan bahkan berkomunikasi satu sama lain serta dengan manusia.

"Kami tertarik pada apa yang membuat otak menjadi besar dari perspektif molekuler," kata Michael McGowen, peneliti dari Wayne State University School of Medicine di Michigan, Amerika Serikat.

Ia dan rekan-rekannya meneliti gen dalam genom lumba-lumba untuk mengetahui adanya kesamaan yang telah berubah pada silsilah keturunan lumba-lumba. Mereka juga meneliti kemungkinan serupa yang dijumpai pada garis keturunan primata. Keduanya lalu dibandingkan.

Sebanyak 10 ribu gen dari lumba-lumba hidung botol dibandingkan dengan gen dari sapi, kuda, anjing, tikus, gajah, opossum, platypus, ayam, hingga manusia. Hasilnya, "Sapi menjadi kerabat terdekat lumba-lumba," ujar McGowen mengacu hasil analisis genom sequencing.

Mutasi gen juga dipelajari untuk menelaah gen-gen yang berevolusi atau yang mereka sebut "gen terpilih", yakni gen-gen yang mengalami perubahan dan diteruskan kepada generasi selanjutnya. Cara mengetahuinya adalah membandingkan gen-gen itu dengan gen-gen analog dari spesies lain. Gen lumba-lumba dinyatakan lebih aktif berkembang dalam kurun waktu tertentu jika mengalami perubahan DNA (mutasi) lebih banyak ketimbang, misalnya, gen sapi.

Penelitian mereka menunjukkan lebih dari 200 gen lumba-lumba berubah drastis. Dua puluh tujuh gen di antaranya terlibat dalam sistem saraf, seperti otak dan organ indera. Perubahan besar juga dijumpai pada gen yang berhubungan dengan metabolisme, mirip dengan perubahan yang terlihat pada primata.

McGowen mengatakan, perubahan drastis yang terjadi secara linier pada gen yang terlibat dalam sistem saraf dengan gen metabolisme adalah lumrah. Sebab, jaringan otak selalu menggunakan lebih banyak energi ketimbang jaringan lain.

"Perubahan gen ini pasti bisa mengubah kapasitas kognitif pada lumba-lumba secara luar biasa," ujar dia.

Namun, para peneliti ternyata tidak hanya menguak temuan menggembirakan tentang gen cerdas pada lumba-lumba. Dari penelitian itu juga ditemukan bahwa lumba-lumba berevolusi lebih lambat ketimbang beberapa spesies hewan lain. Kondisi ini juga nampak pada mamalia lain yang memiliki otak besar.

Nenek moyang lumba-lumba dan sapi berpisah sekitar 70 juta tahun lalu. Sejak itu, para peneliti menemukan lebih banyak mutasi DNA sepanjang cabang garis keturunan sapi ketimbang lumba-lumba. "Ini persis seperti apa yang kita lihat pada primata dan gajah," ujar McGowen.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences edisi Juni 2012.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Tekno Terpopuler

Samsung Galaxy Nexus Dilarang di Amerika Serikat

Android Jelly Bean Tak Akan Miliki Adobe Flash

Berkebun di Dalam Gelas

94 Tim Berlaga di Kontes Robot Nasional

Gen yang Bikin Lumba-lumba Cerdas

Kontes Robot Nasional Baru untuk Pembelajaran




Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya