Benarkah Mata Tak Bisa Bohong?

Reporter

Editor

Selasa, 17 Juli 2012 05:03 WIB

Foto Ilustrasi. Dok: StockXpert

TEMPO.CO, Edinburgh-- Banyak orang percaya bahwa mata seseorang tak bisa berbohong. Misalnya, ketika seseorang berbohong, matanya cenderung berkedip atau enggan berkontak mata dengan lawan bicaranya. Namun, hasil penelitian terbaru oleh akademisi di dua universitas di Inggris menunjukkan hal itu ternyata cuma mitos.

Mereka menyatakan hasil penelitian menunjukkan mata bukanlah detektor kebohongan. Dalam risetnya, mereka menguji teori yang diyakini para psikolog sebagai tanda kebohongan alami, seperti, bila seseorang berbicara sembari melirik ke kanan, kemungkinan dia sedang berbohong. Sedangkan jika melirik ke kiri, diartikan tanda menunjukkan kejujuran.

"Hasil tes yang kami lakukan menemukan bahwa teori tersebut salah," kata para ahli dari Edinburgh University dan Hertfordshire University. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal dalam jaringan Public Library of Science ONE.

Kaitan antara gerakan mata dan kejujuran merupakan elemen kunci dari neuro-linguistic programming (NLP), sebuah metode untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dengan pendekatan psikologis.

Salah satu aspek NLP, yakni mengajari seseorang tentang hubungan antara gerakan mata dan pikiran. Menurut teori ini, ketika seseorang bukan kidal melirik ke kanan, mereka kemungkinan akan memvisualisasikan peristiwa yang "dibangun" atau dibayangkan. Sebaliknya, jika mereka melirik ke kiri, kemungkinan besar orang itu akan memvisualisasikan sebuah ingatan dari dalam otaknya.

Untuk alasan ini, tatkala seorang pendusta membangun kebenaran berdasarkan versinya sendiri, matanya cenderung melirik ke kanan.

Para ilmuwan meneliti perilaku dua kelompok responden dan merekam gerakan mata kelompok pertama ketika berkata jujur atau berbohong. Responden dari kelompok kedua diminta menonton rekaman itu dan mencoba mendeteksi kebohongan dengan mengamati gerakan mata kelompok pertama.

"Hasil penelitian pertama menunjukkan tidak ada hubungan antara berbohong dan gerakan mata," kata profesor Richard Wiseman, psikolog dari Hertfordshire University.

Caroline Watt, peneliti dari Edinburgh University, menyatakan teori mata dan kebohongan tersebut tidak lagi relevan. “Sudah waktunya meninggalkan pendekatan tersebut untuk mendeteksi kebohongan," katanya.

PLOSONE | DAILYMAIL | BBC NEWS | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita lain:
Ini Hewan Paling Terancam Punah

Ekstrak Tembakau, Senjata Pamungkas Basmi Ulat

Memilih Pasangan Lewat Kecocokan Gen

Kata Wozniak Soal Pertarungan iOS dan Android

Steve Wozniak Bertandang ke Jakarta

Kutu Air Ini Diberi Nama Bob Marley

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya