Mengapa Paus Mengalami Menopause?  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 14 September 2012 21:39 WIB

AP /Rhonda Bolling

TEMPO.CO, York - Menopause merupakan fenomena langka di dunia hewan. Namun bukan berarti tidak ada hewan yang mengalaminya. Seperti halnya manusia, individu betina paus pembunuh ternyata juga bisa kehilangan kemampuan untuk bereproduksi sebelum akhir masa hidup alami mereka.

Tapi, kemudian muncul pertanyaan di kalangan ilmuwan, apa keuntungan paus pembunuh mengalami menopause seperti manusia?

Para ilmuwan telah berspekulasi bahwa bagi manusia, menopause dikembangkan untuk mengurangi persaingan antar-generasi yang berbeda dari perempuan yang mampu berkembang biak dalam satu keluarga. Versi lain mengatakan individu yang sudah tua akan sulit berfokus pada kehamilan. Lebih baik bagi mereka untuk mengurus anak atau cucu yang sudah ada.

Perkiraan serupa juga berlaku bagi paus pembunuh (Orcinus orca). Para ilmuwan mengatakan menopause pada mamalia laut tersebut mungkin bertujuan agar induk yang sudah tua menaruh perhatian lebih untuk merawat anak-anak mereka hingga dewasa ketimbang hamil lagi.

"Analisis kami menunjukkan paus pembunuh jantan sangat bergantung pada induknya. Mereka harus berjuang cukup keras untuk bertahan hidup tanpa bantuan induknya," kata Dan Franks, peneliti dari University of York, Inggris, Jumat, 14 September 2012.

Kebutuhan induk untuk merawat anak-anak mereka menjadi dewasa menjelaskan mengapa paus pembunuh telah mengembangkan kondisi pasca-reproduksi terpanjang di kerajaan hewan. Individu betina paus pembunuh biasanya berhenti bereproduksi pada usia sekitar 40 tahun dari masa hidup alami mereka di angka 90-an tahun.

Franks dan rekan-rekannya dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Science ini mengatakan, keberadaan induk yang menopause justru meningkatkan kemampuan individu jantan untuk bertahan hidup. "Tetapi kami tidak menemukan efek yang sama pada individu betina," ujarnya.

Mereka juga menemukan kematian induk berdampak besar bagi paus pembunuh jantan. Induk yang mati pada waktu tertentu akan memicu potensi kematian hingga 14 kali lipat pada individu jantan yang berumur lebih dari 30 tahun. Namun, tidak demikian pada individu betina. Kematian induk hanya meningkatkan risiko kematian di bawah tiga kali lipat.

"Bagi anakan betina di bawah 30 tahun, justru tidak terpengaruh oleh kematian induk mereka," kata Franks. Ia berspekulasi bahwa induk paus pembunuh lebih berfokus pada kelangsungan hidup anakan jantan untuk memastikan pertumbuhannya maksimal dan pada gilirannya menyebarkan gen yang diwariskannya.

Tapi mengapa induk paus tidak melakukan hal yang sama untuk anak betina? Dalam masyarakat paus pembunuh, Franks mengatakan, anakan jantan dan betina tinggal bersama induk dalam satu kelompok sepanjang hidup mereka.

Sewaktu anakan jantan kawin, anak-anaknya kelak dirawat individu betina di kelompok lain. Sementara keturunan dari anakan betina paus pembunuh akan bergabung kembali dengan kelompok induk sehingga menguras sumber daya keluarga.

"Paus pembunuh adalah hewan yang luar biasa. Kelompok sosial mereka benar-benar tidak biasa, induk dan anak-anak jantan mereka adalah teman seumur hidup," kata Emma Foster, peneliti dari University of Exeter.

Penelitian Foster menunjukkan, paus pembunuh telah mengembangkan menopause terlama dibanding spesies non-manusia sehingga dapat menawarkan kepastian bertahan hidup untuk keturunan yang lebih tua.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita
Terkait
Apa Beda iPhone 5 dan iPhone 4S?

iPhone5 Diklaim Lebih Cerdas

Apa Beda iPhone 5 dengan Samsung Galaxy S III?

iPhone 5 Telah Tiba

iPad, Gadget Pengganggu Tidur




Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya