TEMPO.CO , Jakarta - Apakah Anda seorang ibu muda yang sedang menyusui? Anda juga seorang wanita karir yang sehari-hari sibuk bekerja? Jika Anda ingin menyusui bayi sembari tetap bekerja, bra rancangan Devika Asmi Pandanwangi ini mungkin bisa menjadi solusi yang tepat.
Devika, 17 tahun, membuat bra yang khusus untuk menampung air susu ibu (ASI) yang biasanya suka menetes dengan sendirinya. Ia juga memastikan susu yang menetes dan ditampung tersebut tetap terjaga kualitasnya.
"Kalau ibu menyusui kan biasanya ASI-nya menetes sendiri. Bisa ditampung di sini saat bepergian atau ketika bekerja," ujar Devika, Selasa 25 September 2012, menerangkan fungsi kutang yang diberi nama "Bra Penampung dan Pensteril ASI".
Siswi kelas 11 SMA Negeri 6 Yogyakarta ini mengatakan susu yang menetes kerap tidak dapat dikontrol. Hal ini bisa berlangsung sampai beberapa bulan setelah kelahiran sang bayi. Bahkan susu bisa menetes dari payudara kiri saat seorang ibu menyusui bayinya lewat payudara kanan, atau sebaliknya.
Kondisi inilah yang menginspirasi Devika menciptakan bra penampung ASI. Ia memanfaatkan kutang khusus untuk ibu menyusui -yang bagian depannya dapat dibuka ketika seorang ibu mau menyusui bayinya- sebagai purwarupa. Ia memasang dua cup (mangkuk penadah) pada masing-masing bagian depan kutang. Cup berfungsi menampung tetesan susu dari payudara.
Dua cup berbahan silikon itu dihubungkan dengan selang plastik yang menjulur ke bawah dan bermuara pada sebuah kantong plastik yang diletakkan tepat pada posisi perut sang ibu. Kantong plastik itu diikatkan ke perut ibu menggunakan semacam tali plastik.
"Susu yang menetes lalu disalurkan lewat selang ke plastik wadah penampung yang terpasang di perut," ujar Devika.
Ia menyelimuti kantong plastik penampung susu dengan aluminium foil. Tujuannya agar suhu susu dalam kantong tetap sama dengan suhu susu di dalam payudara ibu. "Kalau suhu ASI sama seperti aslinya (suhu tubuh ibu) akan tetap steril," ujarnya.
Devika memanfaatkan kantong plastik yang biasa digunakan sebagai tempat menampung air kencing bagi pasien di rumah sakit sebagai penampung susu. Kantung berukuran sekitar 15 x 10 sentimeter itu bisa menampung susu hingga 4 jam penggunaan. Ketika itulah kantong telah penuh dengan tetesan susu.
"Susu yang ditampung di kantong dapat diminumkan ke bayi setelah dipindahkan ke dalam botol," ujar perempuan berkacamata ini.
Sementara itu, cup penadah susu dibuat dari silikon yang cukup lentur dan halus sehingga menempel pas dan tidak membuat sakit payudara. Devika menambahkan beberapa lubang kecil pada bagian belakang cup supaya ada aliran udara masuk sehingga susu gampang menetes dan mengalir ke selang. "Sudah saya ujicoba pada ibu saya sendiri," katanya sembari tertawa.
Kutang rancangan Devika bisa dibilang berangkat dari ide sederhana yakni kejadian yang sehari-hari menimpa ibu menyusui. Tapi kutang yang menurut Devika masih perlu disempurnakan tersebut berhasil menyabet juara pertama kompetisi ilmiah National Young Inventor Awards ke-5 yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) karena dinilai inovatif dan serbaguna.
National Young Inventor Awards adalah satu dari empat kompetisi ilmiah yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 25-26 September 2012. Tiga kompetisi ilmiah lainnya adalah Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-44, Lomba Karya Ilmiah Guru (LKIG) ke-20, dan Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) ke-11.
Atas kemenangan ini Devika berhak memperoleh sebuah medali dan uang tunai sebesar Rp 8 juta. "Pemenang National Young Inventor Awards juga akan dikirim ke ajang IEYI di Malaysia juga pada 2013," ujar Yusuar, Kepala Bagian Peningkatan Kemampuan Ilmiah BKPI-LIPI.
MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terpopuler lainnya:
Asha 308 dan 309, Smartphone Murah dari Nokia
Tembus 25 Miliar Unduhan, Google Play Gelar Diskon
Google Street View Mencapai Bawah Laut
Naik Singapore Airlines Kini Bisa Internetan
Lotion Anti-Nyamuk dari Tembelek
Tanaman Tembelek untuk Lotion Anti-Nyamuk
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya