Siswa SMA Bikin Bra Penampung ASI

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 28 September 2012 03:52 WIB

TEMPO/Bernard Chaniago

TEMPO.CO , Jakarta - Apakah Anda seorang ibu muda yang sedang menyusui? Anda juga seorang wanita karir yang sehari-hari sibuk bekerja? Jika Anda ingin menyusui bayi sembari tetap bekerja, bra rancangan Devika Asmi Pandanwangi ini mungkin bisa menjadi solusi yang tepat.

Devika, 17 tahun, membuat bra yang khusus untuk menampung air susu ibu (ASI) yang biasanya suka menetes dengan sendirinya. Ia juga memastikan susu yang menetes dan ditampung tersebut tetap terjaga kualitasnya.

"Kalau ibu menyusui kan biasanya ASI-nya menetes sendiri. Bisa ditampung di sini saat bepergian atau ketika bekerja," ujar Devika, Selasa 25 September 2012, menerangkan fungsi kutang yang diberi nama "Bra Penampung dan Pensteril ASI".

Siswi kelas 11 SMA Negeri 6 Yogyakarta ini mengatakan susu yang menetes kerap tidak dapat dikontrol. Hal ini bisa berlangsung sampai beberapa bulan setelah kelahiran sang bayi. Bahkan susu bisa menetes dari payudara kiri saat seorang ibu menyusui bayinya lewat payudara kanan, atau sebaliknya.

Kondisi inilah yang menginspirasi Devika menciptakan bra penampung ASI. Ia memanfaatkan kutang khusus untuk ibu menyusui -yang bagian depannya dapat dibuka ketika seorang ibu mau menyusui bayinya- sebagai purwarupa. Ia memasang dua cup (mangkuk penadah) pada masing-masing bagian depan kutang. Cup berfungsi menampung tetesan susu dari payudara.

Dua cup berbahan silikon itu dihubungkan dengan selang plastik yang menjulur ke bawah dan bermuara pada sebuah kantong plastik yang diletakkan tepat pada posisi perut sang ibu. Kantong plastik itu diikatkan ke perut ibu menggunakan semacam tali plastik.

"Susu yang menetes lalu disalurkan lewat selang ke plastik wadah penampung yang terpasang di perut," ujar Devika.

Ia menyelimuti kantong plastik penampung susu dengan aluminium foil. Tujuannya agar suhu susu dalam kantong tetap sama dengan suhu susu di dalam payudara ibu. "Kalau suhu ASI sama seperti aslinya (suhu tubuh ibu) akan tetap steril," ujarnya.

Devika memanfaatkan kantong plastik yang biasa digunakan sebagai tempat menampung air kencing bagi pasien di rumah sakit sebagai penampung susu. Kantung berukuran sekitar 15 x 10 sentimeter itu bisa menampung susu hingga 4 jam penggunaan. Ketika itulah kantong telah penuh dengan tetesan susu.

"Susu yang ditampung di kantong dapat diminumkan ke bayi setelah dipindahkan ke dalam botol," ujar perempuan berkacamata ini.

Sementara itu, cup penadah susu dibuat dari silikon yang cukup lentur dan halus sehingga menempel pas dan tidak membuat sakit payudara. Devika menambahkan beberapa lubang kecil pada bagian belakang cup supaya ada aliran udara masuk sehingga susu gampang menetes dan mengalir ke selang. "Sudah saya ujicoba pada ibu saya sendiri," katanya sembari tertawa.

Kutang rancangan Devika bisa dibilang berangkat dari ide sederhana yakni kejadian yang sehari-hari menimpa ibu menyusui. Tapi kutang yang menurut Devika masih perlu disempurnakan tersebut berhasil menyabet juara pertama kompetisi ilmiah National Young Inventor Awards ke-5 yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) karena dinilai inovatif dan serbaguna.

National Young Inventor Awards adalah satu dari empat kompetisi ilmiah yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 25-26 September 2012. Tiga kompetisi ilmiah lainnya adalah Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-44, Lomba Karya Ilmiah Guru (LKIG) ke-20, dan Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) ke-11.

Atas kemenangan ini Devika berhak memperoleh sebuah medali dan uang tunai sebesar Rp 8 juta. "Pemenang National Young Inventor Awards juga akan dikirim ke ajang IEYI di Malaysia juga pada 2013," ujar Yusuar, Kepala Bagian Peningkatan Kemampuan Ilmiah BKPI-LIPI.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terpopuler lainnya:
Asha 308 dan 309, Smartphone Murah dari Nokia
Tembus 25 Miliar Unduhan, Google Play Gelar Diskon

Google Street View Mencapai Bawah Laut

Naik Singapore Airlines Kini Bisa Internetan

Lotion Anti-Nyamuk dari Tembelek

Tanaman Tembelek untuk Lotion Anti-Nyamuk

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya