TEMPO.CO, New York - Sepasang teleskop antariksa NASA telah menangkap foto spektakuler dari Nebula Helix. Foto baru yang memperlihatkan langit bercahaya, yang menyerupai mata kosmik raksasa.
Nebula Helix, yang juga dikenal sebagai NGC 7293, merupakan bintang sekarat yang dikenal sebagai planet Nebula. Foto ini menggabungkan data dari Spitzer Space Telescope milik NASA yang mengamati gelombang panjang cahaya inframerah dan Galaxy Evolution Explorer (GALEX) yang membaca gelombang pendek ultraviolet dari obyek.
Nebula Helix ini terletak sekitar 650 tahun cahaya dari bumi di kontelasi Aquarius. Ini memberi gambaran tentang matahari di masa depan, yang bisa berubah menjadi planetari Nebula sekitar lima miliar tahun mendatang.
Planetari Nebula adalah bintang-bintang seukuran matahari yang telah mendekati akhir hidupnya. Bintang besar itu kehabisan bahan bakar hidrogen dan helium untuk proses fusi pada inti bintang mereka. Pada titik ini, mereka membusungkan lapisan gas terluarnya ke dalam cangkang sinar di sekitar mereka. Lalu berkondensasi menjadi bintang kerdil putih.
Bintang kerdil putih ini terlihat dalam gambar sebagai titik putih kecil di tengah Nebula. Bintang ini memancarkan radiasi ultraviolet yang intens dan lapisan gas luarnya menyala secara bergiliran dalam gelombang panjang inframerah.
Dari foto yang terlihat, data GALEX ditampilkan dalam warna biru, sedangkan pengamatan Spitze Telescope diwakili dengan warna kuning. Sementara beberapa ruang latar belakang adalah data yang dikoleksi Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) NASA.
SPACE.COM | LIVESCIENCE | ISMI WAHID
Terpopuler:
Bocah Temukan Bangkai Mammoth Nyaris Utuh
RIM Dikabarkan Rancang BlackBerry Aristo
Sony Hentikan Penjualan Tablet Xperia
''God Letter'' Albert Einstein Dilelang di eBay
Kapsul Waktu Steve Jobs Belum Ditemukan
Berita terkait
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa
54 hari lalu
Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.
Baca SelengkapnyaRaih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda
27 November 2023
Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.
Baca SelengkapnyaBRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaMembuka Jalan untuk Gibran
26 September 2023
Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.
Baca SelengkapnyaKepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan
21 September 2023
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.
Baca SelengkapnyaMisi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?
27 April 2023
Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia
17 Januari 2023
Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.
Baca SelengkapnyaAS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa
9 Desember 2022
China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko
Baca SelengkapnyaBRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti
30 November 2022
Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15
3 Agustus 2022
Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.
Baca Selengkapnya