Eijkman Akan Bentuk Pusat Penelitian Tukak Lambung

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 11 Oktober 2012 06:21 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Jakarta - Pemenang Nobel Kesehatan 2005, Barry J. Marshall, sedang menjajaki kemungkinan pembentukan Marshall Center di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Pendirian Marshall Center -pusat penelitian penyakit tukak lambung- di Eijkman bakal melengkapi lembaga serupa yang sudah dikembangkan di Universitas Malaya, Malaysia.

"Mereka ingin mempunyai pusat penelitian yang sama di Indonesia," kata Herawati Sudoyo, Deputi Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, usai kuliah umum Barry J. Marshall, Rabu 10 Oktober 2012.

Eijkman bekerja sama dengan Marshall, seorang profesor di University of Western Australia, dengan alasan penelitian epidemiologi molekuler di Indonesia belum ada. Penelitian yang nantinya dilakukan dengan pendekatan diagnostik molekuler diharapkan dapat menjawab tipe dan tingkat resistensi bakteri-bakteri yang ada di Indonesia. "Pertanyaannya apakah ada pendanaan yang dapat digunakan supaya ini bisa berjalan," ujar Herawati.

Ia mengatakan pembentukan Marshall Center akan melibatkan Kementerian Riset dan Teknologi, Kedutaan Besar Australia di Indonesia, AUSAID, dan tentunya University of Western Australia. Penelitian di lembaga itu akan melibatkan tim peneliti gastrointestinologi.

Marshall Center telah didirikan di University of Western Australia sejak 2007. Lembaga ini berfokus pada penelitian penyakit menular, pengembangan vaksin baru dan teknologi diagnostik untuk bakteri Helicobacter pylori dan patogen lainnya.

H. pylori adalah subyek utama penelitian Marshall bersama Professor Robin Warren, yang berujung pada Nobel pada 2005. Temuan mereka tentang H. pylori dan peran bakteri itu dalam penyakit tukak lambung dan gastritis, dinilai menjadi terobosan baru.

Pada 1982, kedua peneliti pertama kali menemukan H. pylori. Bakteri gram negatif berbentuk spiral itu ditemukan pada perut pasien berpenyakit gastritis dan mengalami luka di lambung. Temuan tersebut mengungkapkan konsep baru yang menunjukkan adanya bakteri di dalam perut manusia.

Dalam kuliah umumnya, Marshall, 61 tahun, menyatakan penyakit tukak lambung dan gastritis pada manusia disebabkan oleh infeksi H. pylori. Temuan ini mendobrak dogma di masyarakat yang meyakini tukak lambung hanya disebabkan stres dan makanan. "Padahal ini tidak tepat. Harusnya minum antibiotik untuk menyembuhkannya," ujar Marshall.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita teknologi lainnya:
Fakta tentang Nobel Psikologi dan Kesehatan
Katak Korban Kloning Pertama John B. Gurdon

Peraih Nobel Siswa Terbodoh Waktu SMA

Dua Ilmuwan Kloning Peraih Nobel Kedokteran 2012

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya