TEMPO.CO, New York--Apple merupakan perusahaan produk digital tersukses saat ini. Perusahaan yang didirikan Steve Jobs ini berhasil meningkatkan nilai kapitalisasi pasarnya menjadi $ 559 miliar (sekitar Rp 5,690 triliun).
Dua tahun lalu, perusahaan ini juga berhasil menyalip nilai kapitalisasi pasar Microsoft, musuh bebuyutannya, dan tidak terkejar hingga saat ini. Meski perusahaan mengantongi uang berlimpah, manajemen tetap bersikap hati-hati dalam mengantisipasi gangguan di masa depan.
Berikut ini sejumlah potensi gangguan yang harus diwaspadai berdasarkan penilaian manajemen yang disampaikan kepada otoritas Bursa Efek New York.
1. Perekonomian global yang terus labil. Ini terjadi karena beban utang yang begitu besar yang ditanggung sejumlah negara di Eropa termasuk Amerika Serikat. Ini bisa memicu melonjaknya harga bahan bakar, biaya kesehatan, dan bertambahnya pengangguran. Dan dengan biaya konsumsi yang naik, penjualan produk Apple menjadi lebih sulit.
2. Konsumen terus-menerus membeli produk tiruan Apple yang murah meriah. Gangguan ini terutama untuk produk mobile-nya, seperti iPhone dan iPad. Meski begitu, manajemen mengaku optimistis karena desain fisik dan peranti lunak kedua produk itu masih mengungguli produk para pesaing.
3. Apple bisa keliru membuat produk yang ternyata kurang diminati para calon pengguna. Membuat produk laris-manis memang keahlian Apple, terutama Steve Jobs, sejak memimpin Apple kembali. Namun sekarang itu harus dilakukan manajemen baru karena Jobs meninggal dunia pada Oktober tahun lalu.
4. Perusahaan penyuplai komponen mulai menaikkan harga. Ini bisa terjadi jika mereka tidak memiliki pesaing yang kuat. Saat ini, sejumlah komponen produk Apple disuplai oleh segelintir penyuplai. Jika mereka bersekongkol menaikkan harga maka harga jual produk Apple bakal melejit.
5. Terjadinya gangguan stabilitas keamanan di Asia. Ini bisa mengganggu pihak ketiga dalam menyuplai bahan baku dan komponen yang dibutuhkan Apple. Bencana alam juga bisa menimbulkan gangguan serupa.
6. Kalangan industri Hollywood menghentikan lisensi produk mereka ke iTunes. Tanpa film, acara televisi, buku, dan lagu, maka iTunes menjadi toko yang kosong. Padahal daya tarik membeli peranti Apple adalah akses ke berbagai konten gratis di iTunes.
7. Apple kedapatan menjiplak teknologi pihak lain. Sejauh ini Apple beberapa kali digugat pihak lain terkait penggunaan hak kekayaan intelektual. Meski pernah terbukti bersalah, Apple bisa menyelesaikan lewat jalur negosiasi. Namun bisa berbahaya jika Apple terkena denda yang besar.
8. Developer pihak ketiga berhenti membuat aplikasi untuk Apple. Ini bisa mengecewakan konsumen dan berakibat pada penjualan produk.
9. Jika Google dan Amazon berhasil membajak petinggi kunci Apple, bisa berdampak langsung terhadap kinerja perusahaan. Tenaga berpengalaman di dunia industri digital sangat diminati, terutama di Silicon Valley.
BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA
Baca juga:
Korban Badai Sandy Unggah 10 Foto per Detik
Ponsel Dicuri, Nomor IMEI Langsung Diblokir
Pabrikan Televisi Sharp Terancam Kolaps
Di Negara Ini, iPad Mini Pertama Dijual
Kota Tertua Eropa, Dibangun 5.000 Tahun SM
Berita terkait
iPad Pro 2024 Resmi Diluncurkan, Ini Spesifikasinya
3 hari lalu
iPad Pro 2024 adalah model iPad Pro pertama perusahaan yang menampilkan panel OLED.
Baca SelengkapnyaSejarah WhatsApp: Bermula Hanya Aplikasi Pesan Status Bikinan Eks Insinyur Yahoo
3 hari lalu
WhatsApp terus berkembang sejak diakuisisi oleh Facebook pada 2014. Indonesia menjadi yang terbesar ketiga per tahun lalu dengan 112 pengguna aktif.
Baca SelengkapnyaPonsel iPhone Alami Boot Loop saat Perbarui iOS, Begini Cara Perbaikinya
4 hari lalu
Sebagian pengguna iPhone pasti pernah mengalami kendala boot loop atau gangguan layar yang hanya menampilkan logo Apple dan tidak bisa digunakan.
Baca SelengkapnyaDipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?
5 hari lalu
Apple memamerkan kekuatan chip M4 melalui iPad Pro teranyar. Diklaim paling efisien dibanding semua gawai berfitur AI yang pernah ada.
Baca SelengkapnyaDaftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
7 hari lalu
Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?
7 hari lalu
Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBocoran Terbaru Ungkap Apple Kembangkan Macbook dan iPhone Lipat
7 hari lalu
Bocoran terbaru mengungkap bahwa Apple sedang bersiap memproduksi perangkat Macbook dan iPhone yang bisa dilipat.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft
7 hari lalu
Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih
7 hari lalu
Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.
Baca SelengkapnyaSeputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
7 hari lalu
Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.
Baca Selengkapnya