TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Sumatera Barat sejak Senin, 13 Mei 2024. "Berlaku dari saat ini hingga dua pekan ke depan atau 14 hari," katanya saat dijumpai setelah rapat koordinasi penanganan bencana di Padang Pariaman, Sumatera Barat, dilansir dari Antara, Senin siang.
Dia memastikan tim gabungan berupaya mengatasi kondisi tanggap darurat bencana di lima kabupaten dan kota yang terdampak. Area yang dilanda banjir lahar dingin dan tanah longsor, antara lain Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Padang, serta Solok.
Saat ini pemerintah berupaya mengerjakan tugas secara pararel, mulai dari evakuasi warga lokal terdampak, mengidentifikasi korban meninggal dunia, serta mencari korban hilang. Ada juga penyaluran bantuan pokok dan prasarana penunjang bagi pengungsi, serta rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas yang rusak.
Setelah mengantongi persetujuan dari Komisi Kebencanaan DPR RI, pemerintah pusat menyalurkan dana operasi penanggulangan bencana berkisar Rp 200-250 juta, untuk masing-masing daerah terdampak. Dana itu berasal dari alokasi Dana Siap Pakai (DSP).
Salah satu sasaran utama pendanaan tersebut dana tersebut adalah perbaikan jalur transportasi darat yang rusak, serta untuk pemulihan kondisi sosial-ekonomi. Tanah longsor hingga sempat melumpuhkan arus lalu lintas di Sumatera Barat, seperti di wilayah Malalak Kabupaten Agam (Jalan Penghubung Padang-Bukit Tinggi), Sitinjau Lauik Kabupaten Tanah Datar (Jalur penghubung Padang – Solok), serta Jalan Lembah Anai (Jalur Penghubung Bukit Tinggi-Padang).
Pilihan Editor: Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan