TEMPO.CO, Tubingen--Para paleontolog menemukan tumpukan 1.800 kerangka penyu Jurrasic di Xinjiang, provinsi barat laut Cina. Ribuan tulang-belulang penyu purba tersebut tersapu ke dalam kuburan massal berumur jutaan tahun.
"Fosil kerangka penyu itu ditumpuki kerang dan batu," kata Walter Joyce, pakar fosil penyu di Universitas Tübingen di Jerman, Jumat 2 November 2012.
Ia mengatakan, penyu-penyu yang diidentifikasi sebagai spesies anggota genus Annemys ini kemungkinan berkumpul di salah satu cekungan berisi air yang tersisa selama periode sangat kering sekitar 160 juta tahun lalu. Mereka menunggu hujan yang tampaknya datang terlambat.
"Ketika semua air yang tersisa di cekungan kering, ribuan penyu itu mati bersama," kata Joyce, seperti dikutip Livescience.
Ketika hujan akhirnya tiba, air mengguyur dengan sangat deras seperti banjir. Aliran air bercampur tanah, seperti sungai lumpur, meluncur ke cekungan tempat ribuan penyu mati terperangkap, mencuci bangkai-bangkai mereka beserta lapisan tanah di sekitarnya dan menjadikannya kuburan massal.
Joyce mengatakan, ribuan kerangka penyu terkumpul sangat padat dengan jumlah 36 ekor per meter persegi. Tumpukan fosil itu tidak hanya berisi tulang, tapi juga disertai tempurung-tempurung yang rata-rata berukuran panjang 20 sentimeter. Ribuan tempurung ditemukan terkumpul di zona dengan konsentrasi fosil tertinggi.
"Penyu yang terkubur dalam situs ini dua kali lipat dari jumlah penyu yang diketahui hidup di masa Jurassic," kata Joyce. Sampel yang melimpah ini memungkinkan tim peneliti mempelajari variasi di antara individu-individu dalam spesies penyu Asia di zaman dinosaurus.
"Kita tahu dari penyu modern bahwa individu dari beberapa spesies terlihat sangat mirip. Sedangkan individu dari spesies lain menunjukkan banyak variasi," ujar Joyce. Penelitian ini diterbitkan dalam Naturwissenschaften.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.