Begini Cara Semut Bermusyawarah  

Reporter

Selasa, 6 November 2012 13:50 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, Arizona - Sila keempat Pancasila bukan cuma milik orang Indonesia. Semut pun bermusyawarah. Ketika semut dihadapkan dengan banyaknya suara dan informasi, mereka akan berpaling pada keputusan kelompok. Misalnya, dalam menentukan lokasi rumah.

Semut menggunakan sistem rumit berupa pengiriman pengintai untuk mencari lokasi. Ketika para pengintai kembali, mereka melaporkan hasil temuannya pada koloni. Penelitian yang dilakukan tim peneliti Universitas Arizona, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa para semut ini menggunakan hubungan kimia dan interaksi kerja antara semut koloni itu. "Mereka memiliki otak kecil, tapi tetap mampu bekerja sama," ujar Stephen C. Pratt, anggota tim peneliti.

Semut yang terlibat dalam penelitian ini adalah semut merah Temnothorax rugatulus yang memiliki panjang tubuh seperempat sentimeter. Mereka hidup di celah-celah antara batu di hutan Amerika Serikat barat dan sebagian Eropa.

Pratt mengatakan, koloni semut ini tak terlalu besar. Hanya terdiri dari beberapa ratus semut pekerja. Semut akan tinggal di daerah di mana potensi sarang sangat banyak. Seekor semut tak bisa membuat keputusan sendiri. "Mereka mendistribusikan tugas antara anggota koloni," ujar Takao Sasaki, peneliti lain. Laporan penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Current Biology edisi terbaru.

Menurut Pratt dan Sasaki, semut mengirim pengintai untuk memeriksa beberapa situs rumah potensial. Mereka mencermati beberapa hal, seperti ukuran pintu masuk dan seberapa besar rongga tersebut.

Jika semut menyukai apa yang ia lihat, ia akan kembali ke koloni. Semut ini mengirimkan pesan feromon, yang kira-kira mereka mengatakan, "Ikuti aku." Semut lain akan bergabung dengan barisan berjalan. Semut ini mengajak temannya untuk keluar dan menilik situs yang menurut dia potensial tersebut.

Jika semut kedua menyukai apa yang dia lihat, dia akan kembali ke koloni dan mengulangi proses untuk membawa kembali semut lain. Jika dia tak suka, dia hanya akan kembali. Jika semut menyukai tempat itu dan telah memenuhi kuorum koloni, rumah itu menjadi tempat hunian baru bagi mereka.

Para pengintai ini mengambil pasangan mereka dan membawanya ke rumah baru. Juga mengambil ratu untuk berada di sarang mereka. "Ini keputusan bersama," kata Pratt.

LIVESCIENCE | ISMI WAHID

Berita lain:
Ikan Paus Langka Terdampar di Laut Selandia Baru

Mengapa Bawah Botol Pecah Jika Atasnya Ditekan?

NASA: Tanah Mars Mirip di Hawaii

Trik Memecah Botol Misterius Terungkap

UGM Siapkan Kapal Pengintai untuk TNI AL

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

31 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya