TEMPO.CO , Cambridge - Perilaku seksual rotifera bdelloid terbilang unik. Invertebrata renik yang ditemukan di hampir semua perairan ini menjadi satu-satunya hewan yang mampu bertahan hidup tanpa seks seumur hidup mereka.
"Makhluk mikroskopis yang semuanya betina ini telah melewati 80 juta tahun terakhir tanpa seks," kata Alan Tunnacliffe, profesor di Universitas Cambridge, Inggris, yang memimpin penelitian, Rabu 21 November 2012.
Penelitian juga menguak hal unik lain. Hewan aseksual ini ternyata doyan menelan DNA asing dari makhuk hidup sederhana lainnya, seperti bakteri, jamur dan ganggang, untuk menyambung hidup. Hal ini diketahui usai tim peneliti menemukan 10 persen dari gen aktif dalam tubuh bdelloid berasal dari makhluk renik lainnya.
Tunnacliffe mengaku belum mengetahui bagaimana transfer gen tersebut terjadi. Dugaan sementara menyatakan perilaku makan bdelloid lah yang memicu terjadinya pertukaran materi genetik. "Bdelloids akan makan apa saja yang berukuran lebih kecil dari kepala mereka," ujarnya.
Perilaku makan bdelloid sangat berpengaruh terhadap kemampuan mereka bertahan hidup. Sebab, hewan yang mampu membelah diri ini sebelumnya diperkirakan akan punah karena kurangnya keragaman genetik dan mengalami mutasi gen lantaran berkembang biak dari individu yang sama.
"Tapi hewan ini telah berhasil menghindari segala dampak buruk perilaku aseksual dan berkembang menjadi setidaknya 400 spesies," ujar Tunnacliffe.
Perilaku makan DNA asing dari makhluk hidup jenis lain tidak hanya menjaga keragaman gen dalam tubuh bdelloid. Hewan ini dikenal mampu menahan dehidrasi yang ekstrem, sebagian berkat DNA asing yang mereka telan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS Genetics ini menemukan bahwa beberapa gen asing diaktifkan ketika bdelloid mulai kehausan akibat habitat yang mengering. Gen-gen asing juga diduga berfungsi sebagai antioksidan kuat yang melindungi tubuh bdelloid dari dampak kekeringan.
"Antioksidan ini belum diidentifikasi, tapi kami berpikir itu hasil dari gen asing," tambah Tunnacliffe.
Penelitian sebelumnya yang dipubliasikan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences tahun 2008 mengaitkan perilaku makan bdelloid dengan mekanisme perbaikan DNA. Kala itu para peneliti menemukan kemampuan bdelloid memperbaiki DNA telah berevolusi secara cepat berkat duplikasi gen.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terpopuler lainnya:
Ini Situs-situs Israel yang Dilumpuhkan Anonymous
Hacker Sedunia Serukan Perang Cyber Lawan Israel
Berkirim SMS Gratis Lewat Yahoo! Mail
Ditemukan, Induk dari Semua Bau
Bangkit dari Krisis, Zynga Bongkar Manajemennya
Ini Alasan Nyamuk Tak Bisa Menembus Kabut Tebal
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya