Beda Persepsi Kata Antara Anjing dan Manusia

Reporter

Senin, 26 November 2012 22:19 WIB

Lingkungan kerja di kantor Google tidak cuma ramah kepada manusia, tapi juga kepada anjing.

TEMPO.CO, Lincoln--Anjing dapat mempelajari nama-nama benda. Penelitian baru menunjukkan anjing cenderung fokus pada fitur yang berbeda ketika belajar kata-kata dari manusia.

Ketika seorang balita belajar kata-kata untuk menunjuk benda, mereka fokus pada bentuk. Misalnya saat bola tenis disebut "bola", maka balita cepat menyadari bahwa kata yang sama berlaku untuk bola pantai, bola basket maupun bola golf.

Bagaimanapun anak-anak tidak akan menganggap bahwa boneka beruang disebut bola hanya karena memiliki tekstur yang lembut sama dengan bola tenis. Tidak juga mereka akan menyebut bola hanya karena benda yang dipegangnya berukuran sama dengan bola yang sudah mereka kenal. Ini adalah kecenderungan untuk mengkategorikan benda-benda berdasarkan bentuk diatas fitur lain yang disebut dengan bias bentuk.

Emile van der Zee dan rekan dari Univeristas Lincoln tertarik untuk mencermati apakah anjing memiliki bias bentuk seperti ini juga. Banyak bukti menunjukkan anjing dapat belajar akan kata. Sebut saja Rico, seekor anjing jenis Border Collie yang meninggal pada 2008 dilaporkan memahami lebih dari 200 kata sederhana. Sebuah investigasi tentang Rico yang diterbitkan dalam jurnal Science pada 2004 menemukan bahwa ia memang memiliki kosakata yang luas. Dan anjing jenis ini lainnya juga telah dilaporkan memiliki bakat yang sama.

Yang belum jelas adalah apakah anjing juga memahami kata-kata sama seperti manusia. Untuk mengetahuinya, Zee dan rekan menguji anjing jenis Collie berumur 5 tahun bernama Border Gable. Mereka menciptakan benda dengan berbagai bentuk dan tekstur. Juga mengajarkan Gable menggunakan kata-kata seperti "dax" untuk menggambarkan mereka.

Para peneliti menemukan ketika diminta untuk pergi mengambil objek tertentu, Gable menerjemahkan kata-kata itu berdasarkan ukuran. Ketika diberikan pilihan antara objek ukuran dax dan objek yang lebih besar, lalu peneliti mengatakan "Get the dax", Gable akan mengambil objek dax terlepas dari tekstur atau bentuk.

Eksperimen kedua, Gable diberikan pilihan antara objek seperti yang diminta peneliti dan objek berdasarkan ukuran. Lazimnya, manusia akan memilih objek dengan bentuk sama seperti yang diminta, tetapi Gable tidak demikian. Ia akan memilih berdasarkan pada ukuran.

"Bagi kita bentuk sangat penting. Tetapi untuk anjing, ukuran dan tekstur ternyata lebih berpengaruh," tulis para peneliti dalam laporan yang telah dipublikasikan pada jurnal PLoS ONE. Studi ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa ada perbedaan kualitatif dalam pemahaman kata antara anjing dan manusia.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya