TEMPO.CO, Cambridge - Perairan sekitar Antartika menjadi lebih asam karena meningkatnya kadar karbondioksida yang dapat menggerogoti lapisan pelindung terluar siput. Penelitian baru mengungkapkan berkurangnya lapisan pelindung cangkang ini menyebabkan mereka tak berdaya melawan predator.
Situasi ini paling buruk ditemukan di daerah kutub karena gas lebih mudah larut dalam air dingin. Fenomena ini akibat pencampuran air dalam yang sudah kaya karbondioksida dan permukaan yang dipengaruhi oleh gas rumah kaca di atmosfir.
"Dampak dari pengasaman laut sudah terjadi di populasi laut," kata Dr. Geraint Tarling dari British Antartic Survey, Cambridge. Kehancuran kelompok kunci moluska yang dikenal dengan pteropods ini adalah potensi bencana bagi rantai makanan.
Meskipun ukurannya kecil, pteropods merupakan sumber makanan penting bagi predator pada beberapa tingkatan rantai makanan. "Tanpa cangkang, pteropods tak berdaya melawan predator. Dan ini menyebabkan populasi mereka runtuh," ujar Profesor Justin Ries, ahli kelautan geologi dari Universitas North Carolina.
Penurunan massa cangkang pteropod juga aka mengurangi berat yang digunakan mereka untuk tenggelam. Ini berpotensi mengganggu siklus karbon global.
Ries mengatakan hasil percobaan di lapangan dan laboratorium menunjukkan pengasaman laut akan merusak kemampuan karang, kerang, siput, landak laut dan beberapa ganggang berkapur untuk membangun cangkang pelindung mereka.
DAILYMAIL | ISMI WAHID
Berita terpopuler lainnya:
Suhu Bumi Naik 4 Derajat, Ilmuwan Kumpul di Doha
Mengapa Emisi Karbon Dunia Harus Ditekan?
Beda Persepsi Kata Antara Anjing dan Manusia
Kamus Kuliner dalam Genggaman
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya