TEMPO.CO, Surabaya - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Trisakti Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, menciptakan karya inovatif becak bertenaga surya. Tanpa dikayuh, becak ini sudah bisa berjalan dengan kecepatan rata-rata sampai 30 kilometer per jam.
"Sebenarnya sama dengan becak motor. Namun motor dan roda kami gerakkan dengan listrik yang kita ambil dari matahari," kata Hadi, siswa jurusan teknik instalasi listrik, Jumat, 30 November 2012. Solar cell diletakkan di atap becak. Meski bisa bergerak dengan motor listrik, becak tetap bisa dikayuh.
Becak ini bekerja dengan sistem listrik. Untuk mendapat energi listrik ini, mereka memanfaatkan energi matahari atau solar cell yang melimpah di alam terbuka. "Energi matahari kami simpan menjadi energi listrik di baterai yang sudah kami rancang," kata Muhammad Rizal Fanani, siswa jurusan listrik.
Hadi mengatakan, kapasitas baterai yang dikonversikan dari energi surya tersebut mampu menghasilkan 288 watt. "Dari matahari mengisi accu selama 2,5 jam melalui dua panel solar cell 50 volt. Indikator akan menunjukkan penuh belumnya pengisian accu," kata Hadi.
Saat ini, becak kreasi mereka baru bisa digerakkan ke arah depan saja dengan kapasitas angkut Rp 150 kilogram. Karena itu, para siswa bertekad mengembangkan becak ini lebih canggih lagi, termasuk melengkapinya dengan sistem maju-mundur, layaknya mobil, dan sistem pedal.
Agus Heri Suyanto, Kepala Sekolah SMK Trisakti Tulangan, mengatakan, program kerja sama ini adalah upaya meningkatkan kreativitas anak didik. Para siswa dengan tekun mendesain dan merancang becak di bawah bimbingan trainer di UPT Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan (UPT PPPK) Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Bocah-bocah SMK tersebut menghabiskan dana Rp 10 juta hingga tercipta karya becak tenaga surya. Mereka memanfaatkan besi-besi yang tak terpakai. Semua dikerjakan selama dua minggu. "Yang terpenting ramah lingkungan karena tak perlu BBM," kata Arianto, pembimbing siswa SMK Trisakti Tulangan.
SONY WIGNYA WIBAWA
Tekno Populer:
Selamatkan Situs Gunung Padang!
Bagaimana Citra DNA di Bawah Mikroskop?
Hilangnya Masyarakat Zaman Batu di Sulawesi Tengah
@TrioMacan2000 Mengaku Kunjungi Rohingya
RIM Istimewakan Aplikasi Lokal di BB 10
Berita terkait
Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024
9 hari lalu
Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga
42 hari lalu
Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.
Baca SelengkapnyaBamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib
46 hari lalu
Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia
Baca SelengkapnyaKominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital
48 hari lalu
Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.
Baca SelengkapnyaMahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan
59 hari lalu
Mahasiswa ITS mengembangkan Facocat, pasir kotoran kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.
Baca SelengkapnyaSudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi
29 Februari 2024
Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.
Baca SelengkapnyaSi-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan
27 Februari 2024
Inovasi Si-Cuhal dari peneliti UI ini dibangun berlandaskan teknik pertanian presisi.
Baca SelengkapnyaTelkomsel dan Huawei Jalin Kerja Sama Home Broadband and 5G Innovation
26 Februari 2024
Telkomsel dan Huawei menandatangani dua Strategic Partnership Agreement (SPA) di MWC 2024 Barcelona, fokusnya adalah pada Home Broadband and 5G Innovation serta Talent Development.
Baca SelengkapnyaDi Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis
14 Februari 2024
Ketua KWT Desa Ponoware, Sarmi, menyatakan bangga terhadap inovasi yang dibuat oleh Tim I KKN Undip ini.
Baca SelengkapnyaInovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang
30 Januari 2024
Peneliti Unair membawa hasil inovasi terapi kanker serviks ke hadapan para peneliti global yang berkumpul di Jepang.
Baca Selengkapnya