Hakim Minta Apple dan Samsung Berdamai

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 7 Desember 2012 19:41 WIB

Ilustrasi. applemetr.com

TEMPO.CO, California - Hakim Pengadilan Distrik San Jose, Lucy Koh, mememinta manajemen Apple dan Samsung untuk berdamai secara global. Dia mengaku bersedia memfasilitasi kedua pihak jika mau berdamai. Koh, yang merupakan hakim pertama keturunan Korea di distrik itu, mengatakan permintaan ini setelah bertemu tim penasehat hukum dari kedua perusahaan.

Kedua tim legal mengajukan gugatan atas putusan yang telah dikeluarkan sebelumnya, yang memenangkan Apple dan mengharuskan Samsung membayar dendan sekitar US$ 1,05 miliar (sekitar Rp 9,9 triliun). Sekitar 20 ponsel Samsung terbukti mengandung teknologi dan fitur milik ponsel iPhone dari Apple.

"Perdamaian itu akan bagus bagi konsumer, industri dan kedua belah pihak," kata Koh, 43 tahun. Penasehat hukum Samsung, Charles Verhoeven, menyambut permintaan itu dengan mengatakan Samsung bersedia bernegosiasi.

"Tapi bolanya berada di mereka (Apple)," kata dia. Sedangkan pengacara Harold McElhinny mengatakan Koh sebaiknya berkonsentrasi mengeluarkan putusan kompensasi legal yang memadai agar perusahaan besar seperti Samsung jera mencontek produk Apple.

"Menjadi kewenangan dari otoritas pengadilan ini untuk menetapkan putusan jelas dan menerapkannya," kata McElhinny. "Jika Anda tidak melihat kasus yang sama seperti yang dilihat para juri, maka saya ragu bagaimana bisa mencapai resolusi."

Verhoeven mengatakan kepada Koh bahwa manajemen Apple saat ini terlibat "thermo-nuclear war" (perang nuklir), seperti yang pernah diungkapkan pendiri Apple, Steve Jobs.

Dalam buku biografinya yang berjudul Steve Jobs, pendiri Apple ini menuding Google mencontek sistem operasi iOS, yang dibuat Apple untuk piranti mobile seperti ponsel iPhone dan tablet iPad.

Koh terlihat memijit keningnya beberapa kali saat dia mulai menanyai kedua pengacara selama lebih dari empat jam terkait gugatan lanjutan kedua pihak. Apple meminta agar pengadilan menambah denda sebanyak US$ 500 juta (sekitar Rp 4,8 triliun).

Sebaliknya Samsung meminta putusan denda dicabut sambil menggugat balik Apple. Koh beberapa kali mempertanyakan kenapa Apple berhak mendapatkan besaran denda. Dia juga mempertimbangkan apakah persidangan baru perlu digelar untuk menghitung besaran ganti rugi.

"Saya tidak melihat adanya cara lain untuk menilai putusan secara keseluruhan selain melihat satu persatu bagian dari putusan itu," kata Koh.

Sedangkan pengacara Apple meminta Koh untuk tidak mengkaji alasan dibalik keputusan juri seperti menghitung besaran denda dengan mengkalkulasi kerugian dari tiap gadget Samsung yang terbukti mencontek.

AFP | BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA

Berita Terpopuler:
Mega Pun Ikut Sindir Soal Hambalang

Seperti Apa Ganjil Genap Ala Jokowi?

Alphard Misterius Datangi Rumah Choel Mallarangeng

Di Rumah Choel Mallarangeng Berseliweran Mobil Mewah

Ini Status dan Isi Surat Cegah Andi Mallarangeng

Berita terkait

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

2 hari lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

3 hari lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

4 hari lalu

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

Laporan terkini dari Canalys memperkirakan total 296,2 juta smartphone telah didistribusikan di dunia sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

4 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

5 hari lalu

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

6 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

6 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

9 hari lalu

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

10 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya