TEMPO.CO, Kerala - Spesies ikan lele buta (blind catfish) baru saja ditemukan oleh para ilmuwan di India selatan. Ikan air tawar ini ditemukan dalam sebuah sumur tua yang dalam di negara bagian India selatan, Kerala.
Ikan lele buta yang ditemukan ini berwarna merah darah dengan tubuh memanjang berukuran sekitar 3,8 sentimeter. Spesies baru ini diberi nama Horaglanis abdulkalami, yang diambil untuk menghormati mantan Presiden India, Dr A.P.J. Abdul Kalam, karena kontribusinya terhadap sains dan ilmu pengetahuan.
Karakter unik dari H. abdulkalami ini adalah tubuh berwarna merah darah. Para ilmuwan mengatakan, ikan tersebut dapat memakan bahan organik yang terdapat dalam tanah. Spesies baru ikan lele ini sebelumnya ditemukan di Jerman.
Lahan basah di Kerala menyediakan habitat ideal bagi hewan tersebut. Spesies seperti ikan lele merupakan kunci untuk menjaga ekosistem ini. Pasalnya, kotoran mereka menyediakan makanan untuk spesies lain. Namun, mereka juga rentan terkena wabah.
Tim yang sama juga menemukan spesies belut buta baru di Distrik Trissur. Belut baru ini bernama Monopterus trichurensis. Para ilmuwan mengatakan bahwa distribusi endemik dan kelangkaan kedua spesies itu masuk dalam daftar terancam IUCN.
"Pengamatan kami dalam berbagai penelitian menunjukkan mereka bisa hidup selama beberapa tahun," kata Dr Bijoy Nandan dari Universitas Cochin Science dan Technology. Namun, penelitian lebih lanjut tetap akan dilakukan untuk menentukan dengan pasti berapa lama hewan ini dapat hidup.
BBC | ISMI WAHID
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya