TEMPO.CO, Roma - Sejarawan akhirnya bisa menjawab teka-teki penyebab kematian Raja Firaun, Ramses III. Adanya celah di tenggorokan, Ramses III diduga menemui ajal akibat dicekik terkait suksesi oleh isteri dan anaknya.
Simpulan itu dibuat setelah melihat hasil CT scan yang mengungkapkan luka dalam dan lebar yang disembunyikan oleh perban yang menutupi lehernya, yang tidak bisa dihilangkan demi kepentingan pelestarian, kata para peneliti, Selasa, 18 Desember 2012.
"Kami telah memecahkan sebuah misteri penting dalam sejarah Mesir kuno," kata Albert Zink, seorang paleopatologis di Institute for Mummies and the Iceman di Italia, yang memimpin penyelidikan. Selama ini sejarawan masih bertanya-tanya mengenai penyebab kematian Ramses.
Selama studi di Museum Mesir di Kairo, peneliti menemukan benda kecil yang dimasukkan ke dalam luka raja. Menurut Zink, bahan itu sengaja ditempatkan di sana oleh pembalsemnya, dengan harapan akan merapatkan lukanya.
Ramses III, sering disebut sebagai Firaun Agung terakhir, memerintah Mesir pada sekitar 1186-1155 SM. Penyebab pasti kematiannya sengit diperdebatkan oleh para sejarawan.
Dokumen papirus di Museum Mesir di Turin menggambarkan konspirasi oleh Tiye, salah seorang istrinya, untuk membunuhnya agar Pentawere, anaknya, bisa naik takhta. Namun, konspirasi gagal dan semua orang yang terlibat dihukum.
Selama penyelidikan terbaru, sebuah studi genetik mumi yang sebelumnya tak dikenal kemungkinan adalah Pentawere. Studi ini menunjukkan bahwa ia mungkin tewas karena digantung.
"Selain itu, ia tidak dibalsem secara normal. Jazadnya hanya dibungkus dengan kulit kambing, sesuatu yang dianggap tidak lazim di masa itu," kata Zink. Pentawere mungkin telah dipaksa untuk bunuh diri sebagai hukuman atas konspirasi, kata Zink.
AP | TRIP B
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya