TEMPO.CO, Washington -- "Siapa instansi pertama yang Anda sebut kita bicara kiamat?" kata Dwayne Brown, juru bicara badan antariksa Amerika Serikat, NASA. "Anda pasti akan menelepon NASA."
Dan, inilah yang kini tengah terjadi. Semakin mendekati tanggal 21 Desember 2012 atau hari kiamat Maya, NASA kian kewalahan. Selain sibuk menjawab email yang membanjir, panggilan telepon seolah tanpa henti.
Rentang pertanyaan beragam, mulai mitos seperti apakah Mars akan menabrak Bumi? Apakah matahari akan meledak besok? Apakah Bumi masih akan ada setelah kiamat? Hingga yang berbau ilmiah, seperti kemungkinan meteor raksasa jatuh ke Bumi dan sejenisnya.
Mitos kiamat besok, Jumat, 21 Desember 2012, berasal dari kalender Maya. Namun isu ini kini menjadi isu global dan pertanyaan bagi NASA tak hanya datang dari publik AS, tapi juga dari berbagai belahan dunia lain.
Brown menyatakan bahwa NASA biasanya menerima sekitar 90 panggilan atau email per minggu. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, kata dia, jumlah itu telah meroket, yakni menjadi 200-300 orang yang menghubungi NASA per hari untuk bertanya tentang akhir dunia.
Brown menyatakan bahwa NASA akan melakukan 'segalanya yang kami bisa untuk membantu'. Upaya NASA, salah satunya, adalah mewawancarai para ilmuwan dan membuat halaman web khusus untuk menghilangkan prasangka prediksi hari kiamat dan bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember ini adalah tak benar.
Hasil wawancara di-posting secara online dan halaman web NASA menerima kunjungan lebih dari 4,6 juta kali. Namun pertanyaan terus saja membanjir. Dan, tim NASA pun kian kewalahan.
