TEMPO.CO, Baltimore - Para ilmuwan telah menemukan sel-sel saraf yang hanya berhubungan dengan sensasi gatal. Temuan itu dinilai sebuah terobosan besar untuk menghilangkan rasa gatal.
Banyak ahli sebelumnya memperkirakan bahwa reseptor untuk rasa sakit dan gatal terkait. Namun, tim dari Johns Hopkins University menemukan bahwa sel-sel saraf tertentu, disebut dMrgprA3+, khusus mendeteksi sensasi gatal dan tidak mendeteksi rasa sakit.
"Sel-sel khusus rasa gatal itu telah dicari selama beberapa dekade," ujar para peneliti dalam makalah mereka yang dipublikasikan dalam Nature Neuroscience. "Keberadaan neuron tersebut sempat diragukan baru-baru ini, menyusul hasil pengamatan bahwa neuron itu juga menanggapi rangsangan yang menyakitkan."
Untuk mengidentifikasi sel-sel rasa gatal, Xinzhong Dong, seorang neuroscientist di Johns Hopkins University, melakukan rekayasa genetika terhadap tikus yang memiliki sel saraf yang bersinar hijau ketika gatal.
Para peneliti kemudian menaruh beberapa senyawa pada tikus itu, seperti histamin dan bahan aktif dalam bubuk gatal, dan mencari saraf yang bersinar hijau. Para peneliti kemudian mematikan saraf yang menyala, dan menemukan tikus yang lecet jauh lebih sedikit.
Para peneliti sekarang berharap mereka dapat membungkam sel-sel itu untuk mengembangkan pengobatan antigatal yang lebih baik. "Studi kami membuka jalan baru untuk mempelajari gatal dan mengembangkan terapi anti-pruritus," kata mereka.
Saraf gatal berada di dalam tulang belakang, dekat sumsum tulang belakang, dan hanya merespons lokasi di dalam kulit. "Itu menjelaskan mengapa orang merasa terdorong untuk menggaruk kulit mereka, tetapi tidak merasakan gatal di organ internal," kata Dong kepada LiveScience. "Anda tidak bisa memiliki pankreas yang gatal."
DAILYMAIL | ERWIN Z
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya