Kehidupan Mars Ada di Bawah Tanah?  

Reporter

Senin, 21 Januari 2013 21:27 WIB

Foto bebatuan dan permukaan tanah Planet Mars yang diambil kendaraan penjelajah Curiosity NASA. REUTERS/NASA/JPL-Caltech/MSSS

TEMPO.CO, Pasadena - Air merupakan petunjuk adanya kehidupan. Unsur inilah yang kini sedang diburu oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Mars.


NASA telah mengerahkan banyak misi ke Mars selama beberapa dekade terakhir. Tujuannya untuk meneliti jejak kehidupan di permukaan Mars dan kemungkinannya dihuni.


Namun permukaan Mars diketahui sangat dingin, kering, dan mengandung unsur kimia mematikan. Kondisi yang mustahil bagi makhluk hidup untuk bertahan.


Bertolak dari kondisi itu, penelitian mulai beralih sasaran. Pemindaian tidak lagi dipusatkan pada permukaan. Para ilmuwan NASA menduga bentuk kehidupan sederhana di Mars mungkin tersembunyi di bawah tanah.


Di Bumi, mikroba dapat hidup di bawah tanah hingga kedalaman lebih dari 5 kilometer. Jumlah mikroba di bawah tanah diperkirakan separuh dari jumlah seluruh makhluk hidup penghuni bumi.


Advertising
Advertising

Sebagian besar mikroba bawah tanah mewakili beberapa jenis organisme yang paling primitif. Petunjuk ini mengisyaratkan bahwa kehidupan sederhana selalu dimulai di bawah tanah.


"Setidaknya bertahan di sana selama serangkaian dampak kosmik yang menghancurkan Bumi," ujar peneliti NASA, Joseph Michalski, Senin, 21 Januari 2013. Dampak kosmik yang dikenal sebagai Late Heavy Bombardment itu terjadi sekitar 4,1-3,8 miliar tahun lalu.


Permukaan Mars memiliki daya gravitasi sepertiga dari bumi. Lapisan keraknya kurang padat dan lebih berpori dibandingkan Bumi. Kondisi ini, menurut Michalski, membuat air lebih mudah meresap ke bawah tanah.


Oleh karena itu menemukan jejak air di Mars menjadi sangat penting. Di Bumi, hampir seluruh cairan mengandung organisme. Asumsi yang sama diterapkan di Mars.


Michalski mengatakan, mikroba di bawah tanah Mars hidup ditopang oleh sumber energi dan reaksi kimia yang mirip dengan yang mendukung kehidupan organisme di Bumi.


"Kerak yang dalam selalu menjadi tempat yang paling layak huni di Mars," kata Mishalski, yang juga peneliti di Planetary Science Institute. Bawah tanah akan menjadi tempat yang tepat untuk mencari bukti-bukti keberadaan organisme di Planet Merah.



SPACE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

49 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya