Iran Palsukan Peluncuran Monyet ke Antariksa?  

Reporter

Selasa, 5 Februari 2013 18:48 WIB

Seekor monyet ekor panjang yang merupakan spesies asli Jakarta di pohon di kawasan Balai Konservasi Suaka Margasatwa Muara Angke, Jakarta, Sabtu (8/9). TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Teheran - Pemerintah Iran dituding membohongi dunia saat pekan lalu mengumumkan keberhasilan aksi peluncuran seekor monyet ke antariksa. Sejumlah pengamat menyatakan Iran tidak benar-benar mengirim monyet ke antariksa, melainkan hanya membawa monyet berkeliling angkasa.

"Bisa jadi monyet asli mati karena serangan jantung setelah roket mendarat atau uji coba memang tidak berjalan baik," kata Yariv Bash, pendiri dan Direktur Space Israel, sebuah organisasi antariksa nirlaba asal Israel, Selasa, 5 Februari 2013.

Ia mendasarkan tudingan pada perbedaan foto yang diterbitkan oleh media resmi Iran. Foto menjelang peluncuran menunjukkan seekor monyet dengan tahi lalat di atas mata kanannya. Namun, monyet sekembalinya dari penerbangan diduga berbeda, yaitu tanpa tahi lalat, rambut yang lebih gelap, dan struktur wajah dan bentuk hidung yang berubah.

Tudingan ini dibantah keras oleh para pejabat tinggi Badan Antariksa Iran. Mereka bersikeras menyatakan Pishgam--monyet yang digunakan dalam peluncuran ke antariksa pekan lalu--benar-benar asli dan tidak pernah diganti.

Pejabat senior Badan Antariksa Iran, Mohammad Ebrahimi, mengatakan sejumlah hewan telah dilatih untuk misi peluncuran ke luar angkasa. Dari sejumlah hewan yang diuji, monyet tercatat paling minim menunjukkan stres dan paling siap menghadapi peluncuran.

"Saya menjamin Pishgam dalam keadaan sehat dan penerbangan antariksa tidak memberikan efek fisik yang buruk padanya," kata dia. Pishgam dalam bahasa Persia bermakna 'pelopor'.

Ia justru balik menuding para pengamat tidak memperhatikan foto yang benar. Menurut dia, beberapa foto yang dirilis oleh salah satu kantor berita tidak sesuai dengan waktu peluncuran roket. "Yang mereka tampilkan adalah foto arsip monyet yang sedang dipersiapkan untuk peluncuran," kata dia.

Argumen Ebrahimi bisa jadi benar. Sejumlah ahli antariksa lainnya mengatakan monyet dengan tahi lalat mungkin salah satu hewan yang diluncurkan pada uji coba penerbangan tahun 2011. Peluncuran itu dilaporkan gagal, meski para pejabat Iran tidak pernah secara terbuka mengakuinya.

Peluncuran Pishgam, bila memang benar berhasil, menjadi momentum penting bagi Iran untuk membuka jalan meluncurkan manusia ke antariksa. Optimisme ini disampaikan langsung oleh Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, yang telah mengajukan diri untuk menjadi orang pertama yang diluncurkan ke antariksa.

Program antariksa Iran sejak lama menuai banyak kontroversi. Pemerintah Iran mengklaim program antariksanya untuk tujuan ilmiah. Namun, klaim ini diragukan banyak pengamat. Mereka memperingatkan bahwa teknologi roket yang digunakan untuk mengirim monyet ke antariksa dapat dikembangkan untuk meluncurkan rudal balistik yang membawa hulu ledak nuklir.

SPACE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

48 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya