Terlalu Asin! Bagaimana Lidah Mengetahuinya  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 15 Februari 2013 06:21 WIB

Lidah. wallls.com

TEMPO.CO , London - Manusia dan hewan dapat mendeteksi lima rasa dasar: manis, asam, pahit, asin dan umami (rasa gurih). Nah, kini para ilmuwan telah menemukan bagaimana reseptor rasa dapat membedakan antara gurih dan terlalu asin.

Dari jumlah rasa tersebut, rasa manis dan umami lahir karena selera. Sedangkan asam dan pahit secara naluriah akan menimbulkan selera. Adapun rasa asin akan menarik dalam jumlah tertentu. Jika berlebihan, justru akan menjadikan mual.

"Semua hewan harus memiliki natrium. Ini ion penting yang digunakan hampir setiap sel dalam tubuh," kata Nicholas Ryba, penulis studi sekaligus ahli biokimia di National Institutes of Health. Menurutnya, terlalu banyak garam akan berdampak buruk bagi tubuh sehingga sistem rasa tampaknya telah berevolusi sehingga garam dengan konsentrasi rendah akan menarik, sedangkan konsentrasi tinggi menjadi tidak menarik.

Lalu bagaimana sistem tubuh bekerja terhadap rasa? Reseptor rasa amat kecil di lidah yang mengandung saluran ion. Saluran ini merupakan struktur yang memungkinkan partikel bermuatan seperti natrium dan klorida bisa masuk dan keluar. Reseptor ini mengaktifkan saraf rasa yang membawa informasi rasa ini ke otak.

Beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa binatang memiliki sel reseptor rasa untuk mendeteksi tingkat garam rendah. Tetapi bagaimana sel tersebut mendeteksi jumlah garam berlebihan, masih dalam teka-teki.

Untuk menyelidiki ini, para peneliti memblokir reseptor rasa yang berbeda pada tikus. Mereka mengukur berapa saraf rasa yang menanggapi garam berlebihan ini. Ketika para ilmuwan memblokir reseptor rasa pahit menggunakan senyawa yang ditemukan dalam minyak mustard, saraf kurang merespon kadar garam tinggi. Dengan kata lain kemampuan saraf berkurang membawa informasi rasa asin ke otak.

Demikian pula pada tikus yang direkayasa secara genetis untuk tidak memiliki kemampuan mendeteksi rasa pahit, maka hewan tidak bisa mendeteksi kadar garam tinggi dengan baik. Tanggapan yang sama juga terjadi jika saraf rasa asam ditekan. Temuan menunjukkan bahwa mekanisme pahit dan asam terlibat dalam penginderaan natrium tingkat tinggi.

Selanjutnya, para peneliti memberi tes pada tikus untuk menjilat. Sebelumnya, sensor rasa pahit dan asam ditekan sedemikian rupa. Ketika diberi air dengan jumlah garam yang bervariasi, tikus yang telah direkayasa secara genetis tersebut mudah saja menjilati air yang sangat asin dan air rendah garam. Tetapi bagi tikus normal, ia justru akan menghindari air yang sangat asin.

Para peneliti mengatakan bahwa hewan mungkin telah berevolusi menggunakan sensor asam dan pahit untuk memastikan mereka tidak mengkonsumsi terlalu banyak garam.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

12 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

13 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

14 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

37 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

40 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

40 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

41 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

45 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

50 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

54 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri