TEMPO.CO, Jakarta--Suatu hari nanti, ilusi hantu (Ghostly illusions) dapat membantu pesawat militer untuk menyamar seperti siluman. Dalam delapan tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan perangkat yang dapat menekuk dan memutar cahaya sepenuhnya di sekitar obyek. Efeknya, objek yang terkena menjadi tak terlihat.
Perangkat jubah ini bisa bekerja melawan jenis gelombang lain seperti gelombang akustik yang digunakan dalam sonar. Namun, jubah seperti itu biasanya mempunyai keterbatasan kemampuan untuk bekerja melawan frekuensi kisaran sempit. Tim fisikawan internasional bekerja mengeksplorasi perangkat yang berpotensi menghasilkan penyamaran itu.
"Pekerjaan kami memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemampuan mencetak, memanfaatkan dan merasakan gelombang," kata peneliti Cheng-Wei Qiu, seorang fisikawan di Universitas National Singapura.
Para peneliti menciptakan prototipe perangkat ilusi hantu dari delapan cincin konsentris yang fleksibel dari papan sirkuit plastik. Masing-masing memiliki tebal seperempat milimeter dan sekitar 3 milimeter terpisah. Kemudian bagian ini dilapisi dengan lembaran tembaga persegi panjang dengan lebar sekitar 3 milimeter di setiap sisi. Lapisan tembaga ini hanya memiliki tebal 35 mikron atau sekitar sepertiga dari rata-rata diameter rambut manusia.
"Kami sekarang bekerja sama dengan beberapa lembaga pertahanan untuk mempertimbangkan sebuah proyek besar-besaran," kata Qiu. Pada prinsipnya, para peneliti dapat memanipulasi apa yang terlihat. Mereka dapat membuat item asli menghilang dan membuat sejumlah gambar ilusi.
Sejauh ini, perangkat hanya bekerja dalam dua dimensi dan pada scan radar yang diarahkan lurus terhadap sisi-sisinya. Perangkat bisa bekerja dalam tiga dimensi dengan bola konsentris.
Secara teori, perangkat ilusi hantu yang bekerja dalam kondisi cahaya bisa juga dibuat. Namun, setiap fitur perangkat harus susut untuk menyesuaikan panjang gelombang cahaya yang tampak lebih kecil. Mislanya, untuk bekerja dengan panjang gelombang cahaya sekitar 600 nanometer maka akan membutuhkan lembaran tembaga selebar 50 nanometer atau sekitar 2000 kali lebih tipis dari diameter rambut manusia. Simak berita iptek lainnya di sini.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.