Begini Asal-usul Pria dalam Silsilah Manusia

Reporter

Kamis, 7 Maret 2013 21:30 WIB

arthursclipart.org

TEMPO.CO, Tucson - Keping misteri tentang asal-usul manusia modern (Homo sapiens) perlahan mulai terungkap. Secuil petunjuk itu datang dari Albert Perry, seorang pria Afro-Amerika, yang menyimpan "kunci rahasia" di dalam DNA tubuhnya. Perry memiliki kromosom Y--penentu kelamin pria--yang sangat khas yang berisi informasi baru tentang asal-usul manusia.


Informasi dalam kromosom Y milik Perry menyiratkan bahwa nenek moyang awal manusia modern yang membawa garis genetik pria berumur sekitar 340 ribu tahun. Angka ini dua kali lebih tua dibanding yang selama ini telah diketahui oleh para ilmuwan.

Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa ratusan ribu tahun lalu terjadi perkawinan silang antara manusia modern dengan manusia purba di Afrika tengah. Ini menambah contoh kasus perkawinan silang selain yang terjadi pada manusia Neanderthal di Timur Tengah, serta kasus pada manusia Denisovan di suatu tempat di Asia Tenggara.

Perry baru saja meninggal. Namun, beberapa tahun yang lalu, salah satu kerabat wanitanya mengirimkan sampel DNA Perry ke Family Tree DNA--sebuah perusahaan perunut silsilah--untuk dilakukan analisis silsilah.

Pakar genetika di perusahaan itu lantas menggunakan sampel DNA tersebut untuk mengetahui hubungan kekerabatan Perry. Pria yang tinggal di South Carolina, Amerika Serikat, ini hanyalah satu dari ratusan ribu orang yang juga diuji DNA-nya oleh perusahaan itu.

Hasilnya cukup mengejutkan. Data dari analisis DNA menunjukkan bahwa semua pria memperoleh kromosom Y mereka dari nenek moyang pria yang sama. Materi genetik "Adam" ini hidup antara 60-140 ribu tahun lalu.

Namun ada satu sampel yang janggal. Semua pria memperoleh hasil yang sama, kecuali Perry. Seluruh pakar genetika di perusahaan Family Tree DNA gagal ketika mencoba untuk menempatkan DNA Perry pada pohon silsilah berdasarkan kromosom Y. Kesimpulannya, kromosom Y milik Perry berbeda dengan kromosom Y milik pria lain yang dianalisis.

Michael Hammer, ahli genetika dari University of Arizona, mendengar kabar tentang anomali kromosom Y milik Perry. Ia memutuskan untuk melakukan beberapa pengujian lanjutan.

Seperti dilansir laman Newscientist, Kamis, 7 Maret 2013, penelitian Hammer dan timnya mengungkapkan sesuatu yang luar biasa: Perry tidak mewarisi materi genetik "Adam" seperti pria-pria lainnya. Kromosom Y milik Perry sangat berbeda dan diduga berpisah dari garis nenek moyang pria manusia modern sekitar 338 ribu tahun lalu.

"Pohon silsilah kromosom Y Perry ternyata jauh lebih tua dari yang kami duga," kata Chris Tyler-Smith dari Wellcome Trust Sanger Institute di Hinxton, Inggris, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Ia mengatakan perlunya penelitian mendalam untuk memastikan seberapa tua umur kromosom Y milik Perry.

"Ini adalah penemuan yang luar biasa," komentar Jon Wilkins dari Ronin Institute di Montclair, New Jersey. Umur kromosom Y milik Perry membuat para pakar genetika tercengang. Maklum, pencarian akar kromosom Y sejak berpuluh tahun lalu tidak pernah mengarah ke angka umur setua itu.

Temuan ini membuat Hammer dan timnya menggali lebih dalam. Mereka memeriksa bank data kromosom Y hampir 6.000 penduduk Afrika. Hasilnya, Hammer menemukan kesamaan antara kromosom Perry dengan kromosom yang berasal dari 11 sampel pria lainnya. "Semuanya tinggal di satu desa di Kamerun," ujarnya, menunjukkan dari mana Perry mewarisi gen pria dari leluhur Afrika-nya.

Hammer mengatakan, fosil pertama manusia modern berumur 195 ribu tahun. Sedangkan kromosom Y milik Perry berumur 338-340 ribu tahun. Artinya, nenek moyang kromosom Y milik Perry telah memisahkan diri dari umat manusia jauh sebelum spesies Homo sapiens muncul.

Lalu, apa dampak dari temuan ini? Salah satu kemungkinan menyebutkan bahwa kromosom Y milik Perry diwarisi dari populasi manusia purba yang telah punah. Jika ini yang terjadi, maka ada suatu waktu dalam kurun 195 ribu tahun terakhir, manusia modern melakukan kawin silang dengan manusia purba Afrika.

NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

2 Oktober 2022

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

Bengawan Solo, sungai terpanjang di Indonesia. Ini 5 fakta menarik tentang sungai ini, termasuk pesawat Garuda Pernah water landing dan pencemaran.

Baca Selengkapnya

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

18 September 2022

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

Menggambarkan kehidupan prasejarah dimulai dari masa berburu hingga menetap, Pameran Kampung Purba adalah metode pembelajaran untuk generasi muda.

Baca Selengkapnya

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

2 Desember 2021

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

Analisis DNA yang diekstraksi dari fosil Denisovan menunjukkan bahwa mereka mungkin pernah tersebar di seluruh benua Asia, Asia Tenggara dan Oseania.

Baca Selengkapnya

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

22 November 2021

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

Lukisan dan DNA tertua di dunia ditemukan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

12 November 2021

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

Sekelompok manusia purba--yang sudah punah-mendapatkan nama spesies baru: Homo bodoensis. Siapa mereka? Perlukah nama baru itu?

Baca Selengkapnya

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

19 Oktober 2021

Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

Dari riset fosil, bisa untuk mencari indikasi lingkungan purba daerah Waduk Saguling, apakah dulu berupa hutan atau padang rumput.

Baca Selengkapnya

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

26 Juni 2021

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

Fosil tengkorak besar yang ditemukan di Cina berpotensi menawarkan gambaran pertama wajah manusia purba Denisovan yang masih misterius.

Baca Selengkapnya