TEMPO.CO, London - William Shakespeare selama ini dikenal sebagai penulis drama terkenal asal Inggris. Shakespeare, yang hidup antara 1564-1616, ternyata juga merupakan seorang tuan tanah dan pengusaha yang kejam.
Dilansir dari situs BBC, sejumlah dokumen yang ditemukan Universitas Aberystwyth di Wales, Inggris Barat, menemukan Shakespeare menarik keuntungan saat kelaparan dan masa-masa sulit dialami masyarakat saat itu. Catatan pengadilan dan pajak juga memperlihatkan dia berulang kali didakwa karena menimbun bahan pangan secara gelap untuk dijual dengan harga yang tinggi.
Sebagai tuan tanah, Shakespeare menggunakan sebagian besar tanahnya untuk menanam gandum dan biji-bijian ketika bencana kelaparan melanda Eropa. Dia kemudian menimbun sebagian hasil panen agar bisa dijual dengan harga mahal. Warga yang terlambat membayar pembelian pangan itu sering pula dikenakan denda. Namun, aksinya bisa diendus pihak berwenang sehingga beberapa kali sastrawan terkenal itu diproses ke pengadilan.
Tim peneliti Universitas Aberystwyh memperkirakan Shakespeare baru pensiun sebagai "pengusaha" setelah bekerja selama 24 tahun. Pasa masa hidupnya, dia merupakan tuan tanah terbesar di kota tempat tinggalnya, Stratford-upon-Avon.
Salah satu karya Shakespeare, Coriolanus, menggambarkan tuan tanah yang kaya dengan latar belakang kerusuhan akibat penimbunan pangan pada masa kelaparan. Dalam karya yang diperkirakan ditulis antara tahun 1605-1608, para warga biasa berupaya melakukan balas dendam atas para bangsawan dan pedagang yang dianggap menghambat mereka untuk mendapat makanan.
Penulis naskah terkeal Romeo and Juliet ini sempat berkarier di London, tetapi kembali ke Stratford-upon-Avon pada masa lima tahun terakhir kehidupannya. Dia meninggal dunia pada 23 April 1616 dan dikenang sebagai salah satu sastrawan penting dunia, yang karya-karyanya masih terus dipentaskan di berbagai belahan Bumi.
BBC | AMIRULLAH
Berita Lain:
5 Kejutan April Mop di Dunia Teknologi
Domain Khusus Desa Diluncurkan
Facebook Siapkan Android Versi Sendiri
Facebook dan HTC Bakal Luncurkan Ponsel Bersama
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya