TEMPO.CO, JNew Orleans-- Hidung mungkin bukan satu-satunya organ yang mampu merasakan aroma menarik dari kopi atau roti hangat yang baru saja keluar dari panggangan. Menurut penelitian, sensor ini ternyata juga ditemukan di jantung, paru-paru dan darah.
"Tapi apakah ini berarti bahwa, misalnya jantung dapat membaui aroma steak yang Anda makan? Kami belum tahu jawaban atas pertanyaan itu," kata Peter Schieberle, ahli kimia makanan di Technical University of Munich and the German Research Center for Food Chemistry di Jerman. Schieberle mempublikasikan studi ini dalam pertemuan American Chemical Society di New Orleans hari Minggu (7/4) lalu.
Ketika senyawa kimia udara dari makanan dan zat-zat lainnya masuk ke hidung, molekul ini mengikat reseptor penciuman dan memicu kaskade yang memberitahu otak bau seperti apa itu. Reseptor ini dianggap hanya berada di jaringan lendir di belakang hidung. Namun semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa organ lain juga memilikinya.
Sebagai contoh, sel-sel sperma yang diketahui memiliki reseptor bau. Ini digunakan untuk membantu sperma menemukan sel telur. Dan sekarang muncul bukti bahwa reseptor juga ditemukan di paru-paru, jantung dan darah.
Schieberle dan rekan-rekannya baru-baru ini menemukan sel-sel darah manusia menarik molekul yang berhubungan dengan bau tertentu. Ketika para ilmuwan menempatkan sel-sel darah di salah satu sisi ruang yang berbatas dengan senyawa bau di sisi lain, sel darah akan bermigrasi ke arah bau. Belum jelas apakah senyawa bau bekerja dengan cara yang sama dalam tubuh seperti yang dilakukan pada hidung.
Schieberle bekerja di bidang sesomics, yaitu berusaha untuk memahami senyawa aroma yang penting untuk rasa dan bau bagi manusia. Sensomics membantu menjelaskan apa yang membuat makanan dan bau bisa menggugah selera atau bahkan tidak sama sekali. Simak berita iptek lainnya di sini.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Topik terhangat:
Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga:
Google Membayar Pria Ini Hampir Rp 1 Triliun
Menyelamatkan Situs Prasejarah Rembang
Uang Digital Membuat Ponselku Menjadi Uangku
Uang Virtual di Dunia Maya Bernama Bitcoin
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya