Pemanasan Global Ciptakan Kepiting Raksasa  

Reporter

Selasa, 9 April 2013 20:10 WIB

www2.yk.psu.edu

TEMPO.CO, Washington - Tingginya kadar karbon dioksida di atmosfer ternyata tak hanya memicu pemanasan global, tapi juga menyebabkan kepiting tumbuh lebih besar, lebih cepat, dan lebih kuat. Efek pemanasan global terhadap pertumbuhan kepiting itu ditemukan oleh peneliti Aquarium Research Center di University of North Carolina (UNC) di Chapel Hill, Amerika Serikat.

Ketika samudra menyerap gas rumah kaca itu dalam jumlah yang cukup besar, air laut menjadi lebih asam dan kaya karbon. Tingginya kadar gas rumah kaca inilah yang menyebabkan munculnya kepiting berukuran raksasa.

Munculnya kepiting superbesar tersebut merupakan kabar buruk bagi penggemar tiram. Kerang itu adalah makanan favorit bagi kepiting, dan kepiting besar yang lapar dapat menyapu habis kumpulan tiram dalam waktu singkat.

“Tingginya kadar karbon di samudra menyebabkan tiram tumbuh lebih lambat, namun sebaliknya, predator mereka, seperti kepiting biru, tumbuh lebih cepat,” kata Justin Baker Ries, ahli geologi kelautan di UNC, kepada Washington Post.

Sayangnya lagi, meski berukuran besar, kepiting yang tumbuh cepat itu hanya memiliki sedikit daging.

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa, ketika laut semakin asam, cangkang binatang laut, dari plankton hingga kerang dan tiram, akan menjadi lebih tipis.

Kini perubahan dalam susunan kimiawi air laut berlangsung lebih buruk daripada di zona pantai di timur laut Amerika Serikat. Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Geology pada 2009, peneliti UNC menemukan bahwa kepiting biru Chesapeake tumbuh hampir empat kali lebih cepat di dalam tangki yang berisi air dengan kadar karbon tinggi daripada kepiting dalam tangki berkarbon rendah.

Kepiting yang tumbuh dengan cepat ini juga memiliki nafsu makan tinggi. Dalam eksperimen pada 2011, peneliti UNC memasukkan kepiting lumpur dan tiram ke satu tangki berkarbon tinggi. Dalam waktu singkat, kepiting itu dengan agresif mengoyak cangkang tiram hingga terbuka dan melahap isinya.


LIVESCIENCE | TJANDRA

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya