TEMPO.CO, Berlin - Semut ternyata dapat merasakan gempa sebelum gempa yang lebih besar dirasakan manusia. Para peneliti di Jerman menemukan, semut kayu merah juga cenderung memilih untuk membangun koloni mereka di sepanjang patahan aktif.
Gabriele Berberich dari University of Duisburg-Essen mengatakan perilaku semut secara signifikan berubah sebelum gempa bumi berkekuatan di atas 2,0 menghantam wilayah tempat koloni mereka berada. Perilaku mereka tidak kembali normal sampai sehari setelah gempa. Berberich menyajikan hasil penelitiannya di forum pertemuan tahunan Eropa Geosciences Union di Wina.
Timnya, yang menghitung 15 ribu gundukan semut di sepanjang sesar aktif, mengamati perilaku semut-semut itu selama tiga tahun antara tahun 2009 dan 2012. Tim menemukan semut akan menjalani aktivitas yang biasa selama hari sebelum kembali ke "rumah" mereka di malam hari. Namun, sebelum gempa bumi, semut akan tetap terjaga dan tetap berada di luar gundukan pada malam hari.
Berberich sebelumnya menyatakan serangga mampu memprediksi gempa bumi dengan mendeteksi perubahan emisi gas atau pergeseran medan magnet bumi. "Semut kayu merah memiliki reseptor kemo untuk gradien karbon dioksida dan reseptor magnet untuk medan elektromagnetik," katanya.
Penelitian ini menyebut semut hanya mengubah perilaku mereka menjelang dan usai gempa berkekuatan 2 pada skala Ritchter, yang merupakan gempa bumi terkecil yang bisa merasakan manusia. Ia belum bisa menjelaskan mengapa atau bagaimana mereka bereaksi terhadap rangsangan gempa. Ia berencana untuk meneliti di daerah yang lebih aktif tingkat kegempaannya untuk melihat apakah semut bereaksi terhadap gempa yang lebih besar.
MAIL ONLINE | TRIP B
Topik terhangat:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Mega: Saya Memang Sudah Sepuh, tapi....
Venna Melinda Blak-blakan Soal Perceraiannya
Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita
Ghozali, Pilot Senior Lion Air yang Jatuh di Bali
@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya