TEMPO.CO, Denver-Ahli fisika dipusingkan dengan hasil pengukuran partikel penyusun inti atom. Ukuran proton lebih ramping ketimbang yang disebutkan di buku pelajaran. Berbicara pada pertemuan American Physical Society di Denver, ahli fisika dari Max Planck Institute of Quantum Optics, Randalf Pohl, mengungkapkan kegusarannya terhadap ukuran proton. "Penyusutan radius proton agak besar," ujar dia, pekan lalu.
Pada Januari lalu, peneliti dari Swiss Federal Institute of Technology, Aldo Antognini mengumumkan hasil pengukuran proton. Partikel bermuatan positif yang menjadi penyusun inti atom ini diketahui berjari-jari 0,84087 femtometer --femtometer sama dengan seperseribu triliun meter. Angka ini 4 persen lebih kecil ketimbang radius yang dipakai para ahli fisika yaitu 0,8768 femtometer.
Pohl mengatakan, diperlukan lebih banyak data pengukuran untuk memastikan penyusutan proton. Sebab, proton merupakan partikel tak kasat mata sehingga sangat mungkin peneliti melakukan kesalahan pengukuran.
Proton biasanya diukur menggunakan dua metode. Cara pertama dilakukan dengan menembakkan elektron ke proton. Ukuran proton bisa diketahui dari pembelokan lintasan elektron.
Cara kedua dilakukan dengan melihat kelakuan elektron. Partikel bermuatan negatif ini mengelilingi proton yang bermuatan positif pada tangga-tangga energi. Elektron bisa melompat dari satu tangga ke tangga lainnya sambil melepaskan atau menangkap energi. Jumlah energi lompatan ini dipakai untuk mengetahui kekuatan tarikan proton. Ukuran proton sendiri bisa dihitung dari kekuatan tarikan ini.
Pohl mengembangkan metode pengukuran lain. Ia tak lagi menggunakan elektron sebagai "mistar". Kali ini mereka menggunakan partikel bermuatan negatif lain yang disebut muon. Partikel ini 200 kali lebih berat ketimbang elektron sehingga memutar proton pada jarak 200 kali lebih dekat. Jarak yang lebih dekat ini menjadikan muon sebagai "mistar" yang lebih akurat dalam mengukur radius proton. "Jarak yang lebih dekat memberikan gambaran lebih baik," ujar dia.
Para ahli menunggu hasil pengukuran menggunakan metoda baru. Jika hasilnya membenarkan penyusutan proton, para fisikawan dipastikan menghadapi masalah besar karena harus membuat teori baru untuk menjelaskan proton yang lebih ramping.
ANTON WILLIAM | LIVESCIENCE
Baca juga
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Kata Saksi Bom Boston
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita Terpopuler:
VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston
Bom Boston, Ini Kesaksian Jurnalis Boston.com
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York
Bom Boston Sebenarnya Ada 7, Meledak 2
Yenny Wahid Tolak Gabung ke Demokrat
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya