TEMPO.CO, Oxford - Ahli arkeologi menelusuri puing kota misterius yang tenggelam di Laut Mediterania selama 1.200 tahun. Berbagai artefak masih awet hingga sekarang.
Orang Yunani kuno mengenal kota tersebut sebagai Heracleion, sementara orang Mesir kuno menyebutnya Thonis. Ahli arkeologi Franck Goddio dan tim dari Eruopean Institute for Underwater Archeology menemukan kembali kota ini pada 2000. Penemuan ini menyusul survei geofisika yang dilakukan selama empat tahun.
Ketika ditemukan, puing-puing bangunan kota terhampar pada kedalaman 9 meter dari permukaan laut yang menenggelamkannya. Lokasi tersebut kini dikenal sebagai Teluk Aboukir, tak jauh dari Kota Alexandria. Setelah penemuan, ahli arkeologi menggali puing yang masih tersisa. Hasil penelitian selama 12 tahun tersebut berhasil mengungkap rahasia kota tersebut. "Penelusuran kami menemukan kota ini dibangun di atas endapan subur di muara Sungai Nil," ujar Goddio.
Rupa permukaan kota menunjukkan kolam dan kanal-kanal navigasi yang mengelilingi sebuah kuil. Para ahli memperkirakan struktur ini berasal dari sungai dan kolam alami yang dikeruk agar mendukung jaringan transportasi. Di sekitar kota ditemukan juga 64 puing kapal, 700 sauh, koin emas, dan pemberat dari Athena.
Artefak yang diangkat dari dasar laut menyediakan petunjuk tambahan mengenai kehidupan penduduk Heracleion. Beberapa patung--salah satunya memiliki tinggi 5 meter-- didirikan di lokasi yang diduga menjadi tempat suci. Bangsa Mesir kuno memiliki kebiasaan menyembah dewa yang bersemayam di tempat-tempat tertentu di sekitar Sungai Nil.
Temuan lain menunjukkan keberadaan peralatan yang mendukung ritual keagamaan. Peralatan ini kemungkinan dipakai selama prosesi "Misteri Osiris" selama Festival Khoiak.
Meski hasil penggalian menyodorkan banyak petunjuk baru, para peneliti masih dipusingkan dengan misteri kehancuran Heracleion. Pertanyaan terbesar yang masih belum terjawab adalah bagaimana Heracleion bisa tenggelam? Salah satu jawaban yang disodorkan Goddio adalah tanah endapan yang berupa lempung dan pasir tak sanggup menahan bobot bangunan yang demikian besar. Sebuah gempa bumi yang menyambar daerah tersebut bisa menenggelamkan kota dan isinya ke dalam laut.
ANTON WILLIAM | TELEGRAPH
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya