Dalam peluncuran Blackberry Z10 siang tadi (4/2), di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Managing Director Blackberry untuk Asia Selatan, Hastings Singh, mengatakan Z10 dirancang untuk bersaing dengan iPhone 5 dan Samsung Galaxy SIII. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta--Perangkat BlackBerry telah lama digunakan oleh Pentagon, departemen pertahanan Amerika Serikat. Tapi kini, BlackBerry akan mendapat tantangan besar dari Apple dan Samsung.
Pasalnya, departemen pertahanan AS telah memberi lampu hijau bagi kontrak penjualan ponsel pintar dan komputer tablet untuk staffnya. Apple dan Samsung akan melalukan uji keamanan sehingga bisa digunakan oleh militer AS dalam beberapa minggu ke depan.
Pentagon saat ini memiliki sekitar 600 ribu pengguna ponsel pintar. Hampir semuanya menggunakan BlackBerry. Ponsel pintar itu telah lama disetujui oleh Pentagon karena aman digunakan.
Kini, iOS 6 Apple dan Knox (versi Samsung Android yang paling aman) sedang diuji coba oleh Agensi Sistem Informasi Pertahanan (Defense Information Systems Agency).
"Kami mendukung berbagai perangkat dan sistem operasi, termasuk Samsung, Apple dan BlackBerry,"kata Letnan Kolonel Damien Pickart, juru bicara Pentagon pada situs Reuters.
"Tujuan utamanya yaitu mengizinkan penggunaan teknlogi mutakhir seperti ponsel pintar dan komputer tablet," ia menambahkan.
Apakah Apple dan Samsung akan menggeser BlackBerry? Mungkin saja tidak. BlackBerry tak dirugikan oleh rivalnya (Apple dan Samsung). Sebab Pentagon memberi mandat pada BlackBerry untuk mengontrol dan memastikan keamanan mereka. BlackBerry sudah mengajukan software yang bernama Balance untuk menjalankan mandat tersebut.