TEMPO.CO , Jakarta: Satu perusahaan di Rotterdam, Belanda, menciptakan sistem lantai tari modular. Lantai ini mengumpulkan energi kinetik dari gerakan para penari dan mengubahnya jadi listrik.
Tiap satu ubin dari Lantai Energi mempunyai generator kecil yang mengumpulkan dan menyimpan energi. Kemudian mengubahnya jadi energi listrik yang bisa digunakan untuk sistem di sekitarnya atau lampu LED di ruang tari.
Lantai Sustainable Dance bisa Anda sewa atau beli. Temple Night Club di San Francisco saat ini sudah memasangnya secara permanen.
Menurut tim Energy Floor, menari di lantai Sustainanble Dance menghasilkan lebih dari 8 miliar Joule.
Sistem regeneratif seperti desain lantai ini, bisa memanfaatkan energi yang terbuang dan mendistribusi ulang energi itu ketika dibutuhkan. Untuk menghasilkan energi listrik, lantai Sustainable Dance akan menurun sedalam 10 mm saat di tekan. Tekanan kecil ini cukup untuk mengaktifkan generator internal modul yang akan memproduksi lebih dari 35 watt dari hasil per modul.
Mengubah energi kinetik dari gerakan kaki menjadi energi listrik membuat kita lebih hemat energi dan biya.
SUSTAINABLE DANCECLUB | MASHABLE | APRILIANI GITA FITRIA
Berita Terhangat
Vitalia Shesya Terima Jam Tangan dari Fathanah
Vitalia Shesya, Teman Fathanah Ingin Jadi Penyanyi
Wali Kota Makassar Ternyata Kenal Ahmad Fathanah
KPK Periksa Ketua Importir Daging
Berita terkait
Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University
3 hari lalu
Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.
Baca SelengkapnyaTerkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup
5 hari lalu
Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.
Baca SelengkapnyaGojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu
5 hari lalu
Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.
Baca SelengkapnyaInovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB
7 hari lalu
Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.
Baca SelengkapnyaInovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024
18 hari lalu
Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga
51 hari lalu
Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.
Baca SelengkapnyaBamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib
55 hari lalu
Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia
Baca SelengkapnyaKominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital
57 hari lalu
Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.
Baca SelengkapnyaMahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan
5 Maret 2024
Mahasiswa ITS mengembangkan Facocat, pasir kotoran kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.
Baca SelengkapnyaSudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi
29 Februari 2024
Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.
Baca Selengkapnya