TEMPO.CO, Jakarta - PT Samsung Electronics Indonesia mengincar posisi puncak di penjualan pendingin ruangan alias AC. Head of Product Marketing Home Appliances PT Samsung Electronics Indonesian Reza Varindra mengatakan penjualan AC mereka belum sebagus kulkas dan mesin cuci, yang sudah merajai kelas premium sejak 2011.
“Kami akan menggenjot penjualan dengan memanfaatkan momen pertumbuhan industri properti,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 23 Mei 2013. Reza mengatakan hampir setiap rumah, apa lagi apartemen, dilengkapi AC. Konsumen yang sudah memiliki satu unit, dia melanjutkan, punya kecenderungan membeli lagi untuk ruangan lain.
Berdasarkan perusahaan survei GfK Retail and Technology, pertumbuhan pasar AC di Indonesia cukup menjanjikan. Tahun ini, penjualan tumbuh 20,2 persen. Tahun lalu, angkanya lebih besar, 27,5 persen. LG memimpin pasar dengan 27,8 persen. Diikuti Panasonic 24,8 persen, Sharp 19,4 persen, dan Samsung 18,1 persen.
Menurut Reza, Samsung akan merebut pasar AC di kelas premium, yaitu dengan memasarkan AC berteknologi inverter. Perusahaan asal Korea Selatan itu juga mengeluarkan AC yang memiliki spesifikasi sesuai ruangan, seperti kamar tidur utama, kamar tidur anak, dan ruang keluarga.
"Karena rata-rata konsumen tidak paham soal besaran PK,” kata Reza. Paard Kracht alias daya kuda merupakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan British Thermal Unit per Hour(BTU) yang menentukan kesejukan suatu ruangan. Semakin besar ruangan, butuh pendingin dengan PK lebih besar.
Produk terbaru Samsung akan dilengkapi dengan wi-fi, sehingga bisa dikendalikan dari ponsel pintar, bahkan saat pemiliknya di luar rumah. “Ini yang pertama di Indonesia,” kata Reza.
Product Marketing Manager Home Appliances Samsung Arif Setiawan mengatakan teknologi ini mengharuskan pengguna memiliki wi-fi router yang akan diselaraskan dengan AC dan ponsel pintar.
ROSALINA
Berita terkait
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
12 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaLuhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal
13 hari lalu
Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia
Baca SelengkapnyaFakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang
14 hari lalu
Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang
Baca SelengkapnyaDubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia
37 hari lalu
BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia
Baca SelengkapnyaLogin ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya
40 hari lalu
Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.
Baca SelengkapnyaGrab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU
40 hari lalu
KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.
Baca Selengkapnya10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap
41 hari lalu
Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.
Baca SelengkapnyaPegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek
45 hari lalu
Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.
Baca SelengkapnyaMasih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat
50 hari lalu
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.
Baca Selengkapnya