TEMPO.CO, Hefei-Peneliti biologi asal Cina menemukan teknik pengendali kesuburan bagi pria. Mereka menggunakan emas dan laser untuk membunuh sel sperma.
Teknik kontrasepsi ini dilakukan dengan menyuntikkan partikel emas skala nanometer ke dalam zakar. Mereka mencampurkan partikel berbentuk batangan ini dengan bahan methoxy poly(ethylene glycol).
Bahan yang sudah masuk ke dalam tubuh kemudian dipanaskan menggunakan laser inframerah. Penyinaran dilakukan untuk menghangatkan partikel emas. Panas yang diserap emas akan membunuh sel sperma. sementara sel yang bertugas memproduksi sperma tetap hidup.
Teknik ini sukses diterapkan pada tikus. Setelah melakukan terapi penyinaran selama 7 hari, fertilitas menurun menjadi 10 persen. Kualitas sperma pulih menjadi 50 persen kondisi normal pada hari ke-60.
"Teknik ini berpotensi diterapkan sebagai kontrasepsi pria," ujar pemimpin penelitian, Wen-qing Li dari Department of Cell and Developmental Biology, School of Life Sciences, University of Science and Technology of China dalam makalah ilmiah.
Selama ini pria tak memiliki banyak pilihan dalam mengendalikan kesuburan. Kondom merupakan alat kontrasepsi satu-satunya yang bisa dipakai untuk mencegah bertemunya sel sperma dan sel telur. Pilihan lain adalah teknik vasektomi yang menimbulkan kemandulan permanen.
Dalam beberapa dekade terakhir, peneliti mencari kontrasepsi semipermanen. Perempuan bisa meminum pil khusus untuk melumpuhkan sel telur. Pil yang sama belum ditemukan bagi pria.
Temuan Li memberikan harapan baru bagi cita-cita peneliti kesehatan untuk membuat alat kontrasepsi andal yang tak menimbulkan kerusakan permanen pada sel sperma dan organ reproduksi pria. Penelitian ini diterbitkan jurnal American Chemical Society akhir Mei lalu.
ANTON WILLIAM | SMITHSONIANMAG
Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
Baca juga:
Ini Produk-Produk Baru Apple
Google Luncurkan Kafe Tablet Pertama di Dunia
Nenek Ini Mendaftar ke Mars
Spesifikasi Tablet Vandroid Advan T5-A
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya