Teori Baru, Kapan Manusia Modern Menghuni Asia?

Reporter

Rabu, 12 Juni 2013 15:52 WIB

Replika manusia Neanderthal di museum Neanderthal museum, di Mettmann, Jerman. AP/Heinz Ducklau

TEMPO.CO, Huddersfield - Teori baru tentang asal-usul manusia modern di Asia kembali mencuat. Profesor Martin Richards dari University of Huddersfield di Inggris mencoba menjawab dua pertanyaan utama: kapan manusia modern menetap di Asia dan bagaimana rutenya dari Afrika.

Richards, yang mengepalai Archaeogenetics Research Group di universitas, menyempurnakan teori terdahulu yang menyebutkan kehadiran manusia modern (Homo sapiens) di Asia Selatan terjadi sejak sebelum letusan supervolcano Toba di Pulau Sumatera. Letusan dahsyat yang diyakini mempengaruhi evolusi manusia itu terjadi sekitar 74.000 tahun lalu.

Teori lawas ini mengacu pada penemuan artefak yang terkubur di bawah lapisan abu vulkanik Toba di India. Hasil penanggalan karbon menunjukkan manusia modern telah menghuni daerah itu sejak 120.000 tahun lalu. Temuan ini, yang diterbitkan dalam jurnal Science pada 2007, bahkan jauh lebih awal daripada kolonisasi manusia modern di Eropa atau kawasan Timur Dekat.

Richards muncul dengan teori sanggahan yang disusun bersama arkeolog dari University of Cambridge dan University of Edinburgh, Profesor Sir Paul Mellars, rekannya di University of Huddersfield, Martin Carr, dan beberapa kolega dari University of York dan University of Porto.

Mereka menggunakan bukti DNA mitokondria untuk menunjukkan bahwa manusia modern menyebar dari "tanah kelahiran" di Afrika lewat jalur selatan sepanjang Horn dan Saudi hingga akhirnya sampai di Asia Selatan.

"Itu terjadi sekitar 60.000 tahun lalu, jauh setelah letusan Toba," ujar Richards kepada Sciencedaily, Rabu, 12 Juni 2013. Temuan mutakhir ini diterbitkan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences.

Richards dan timnya lebih banyak bertumpu pada data hasil analisis pengurutan DNA mitokondria yang dikombinasikan dengan data arkeologis. Total ada sekitar seribu data urutan DNA mitokondria dari populasi manusia saat ini di India, hal yang belum dimiliki pada penelitian tahun 2005 yang diterbitkan dalam jurnal Science.

"Kami bisa menghitung estimasi kedatangan manusa modern di India secara lebih tepat menggunakan DNA mitokondria" ujar Mellars, seperti dikutip Dailymail.

Richards dan Mellars, mempertimbangkan temuan alat-alat batu di sana, tidak memungkiri keberadaan manusia di India jauh sebelum letusan Toba. "Tapi mereka kemungkinan manusia Neandhertal atau populasi pra-modern lainnya," ucap mereka.

Bukti terbaru menunjukkan penyebaran manusia modern dari Afrika ke India tidak lebih awal dari 60.000 tahun yang lalu. Hal ini didukung kesamaan arkeologis antara teknologi alat batu dari Afrika dan India setelah 70.000 tahun lalu, seperti manik-manik dan ukiran, yang menunjukkan minimnya artefak India yang berasal dari populasi di Afrika.

Yang terjadi kemudian adalah, menurut Richards, penggantian populasi manusia purba yang sebelumnya tinggal di Asia Selatan oleh manusia modern dengan teknologi baru dari Afrika. "Ini terjadi hampir bersamaan dengan fenomena serupa di Eropa dan Asia Barat sekitar 50-40.000 tahun lalu," katanya.

SCIENCEDAILY | DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

2 Oktober 2022

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

Bengawan Solo, sungai terpanjang di Indonesia. Ini 5 fakta menarik tentang sungai ini, termasuk pesawat Garuda Pernah water landing dan pencemaran.

Baca Selengkapnya

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

18 September 2022

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

Menggambarkan kehidupan prasejarah dimulai dari masa berburu hingga menetap, Pameran Kampung Purba adalah metode pembelajaran untuk generasi muda.

Baca Selengkapnya

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

2 Desember 2021

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

Analisis DNA yang diekstraksi dari fosil Denisovan menunjukkan bahwa mereka mungkin pernah tersebar di seluruh benua Asia, Asia Tenggara dan Oseania.

Baca Selengkapnya

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

22 November 2021

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

Lukisan dan DNA tertua di dunia ditemukan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

12 November 2021

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

Sekelompok manusia purba--yang sudah punah-mendapatkan nama spesies baru: Homo bodoensis. Siapa mereka? Perlukah nama baru itu?

Baca Selengkapnya

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

19 Oktober 2021

Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

Dari riset fosil, bisa untuk mencari indikasi lingkungan purba daerah Waduk Saguling, apakah dulu berupa hutan atau padang rumput.

Baca Selengkapnya

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

26 Juni 2021

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

Fosil tengkorak besar yang ditemukan di Cina berpotensi menawarkan gambaran pertama wajah manusia purba Denisovan yang masih misterius.

Baca Selengkapnya