Gempa Aceh Bakal Picu Gempa di Sumatera Barat

Reporter

Minggu, 7 Juli 2013 20:17 WIB

Sejumlah anggota TNI AD mengangkat mayat korban gempa bumi yang tertimbun oleh tanah lonsor di Serempah, provinsi Aceh, (5/7). Gempa bumi berkekuatan 6.2 SR tersebut terjadi pada selasa (2/7) dan hingga kini korban meninggal dunia terus bertambah. (AP Photo / Binsar Bakkara)

TEMPO.CO, Padang - Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang berpusat di Bener Mariah, Aceh, Selasa lalu, disebabkan patahan sesar Semangko. Hal ini memicu aktivitas seismik di kawasan Sumatera Barat yang dilalui patahan Sumatera ini.



"Dampak langsung secara fisik dan reaksi spontan memang tak ada. Namun, patahan Sumatera mempengaruhi kegempaan di beberapa kawasan di Sumatera Barat," ujar Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat Ade Edward.

Menurut Ade Edwar, di sepanjang Bukit Barisan, garis lurus jalur patahan Sumatera itu ada 19 segemen dari Lampung hingga Aceh. Empat di antaranya ada Sumatera Barat, seperti Sianok, Sumani, Sumpur dan Suliti. "Segmen itu saling menyambung. Satu bergerak, yang lain akan berentet ikut bergerak dan berguncang. Sumatera Barat menunggu giliran," ujarnya.

Kata Ade, dengan adanya gerakan di Aceh, kemungkinan akan bergeser ke Sumatera Barat. "Potensi gempa tektonik itu ada di Sumpur dan Suliti," ujarnya.

Segmen Suliti meliputi Alahan Panjang, Surian, Muara Labuah Kabupaten Solok Selatan. Membujur sepanjang 60 kilometer. Lalu, Segmen Sumpur, sepanjang Bukittinggi, Palupuah, Bonjol, Lubuk Sikaping, Panti dan Rao. "Sudah 150 tahun belum ada gempa di segmen Sumpur. Sementera, gempa terakhir di segmen Suliti terjadi sekitar 1943 dan merusak," ujarnya.

Jika terjadi gempa di dua segmen itu, kata Ade, kemungkinana akan serupa dengan Bener Meriah. Bisa saja kekuatan gempanya mencapai 7 SR. Apalagi dua segmen itu menyimpan banyak energi," ujarnya.

Sementara, energi di segmen Sianok dan Sumani sudah berkurang. Setelah adanya gempa berkekuatan 6,3 SR pada Maret 2007. Yang menyebabkan, kerusakan dan korban jiwa yang cukup banyak.

Patahan ini bergeser sekitar 23 milimeter setiap tahun akibat tumbukan Lempeng Samudera Hindia. Sehingga, menyebabkan bagian darat Sumatera bergeser ke utara dan bagian timur ke selatan. Dalam 100 tahun terakhir, sekitar 20 gempa besar dan merusak terjadi di patahan ini.

Gempa darat biasanya, juga diiringi dengan bencana longsor. Menurutnya, hal ini lah yang mestinya diwaspadai. Apalagi bagi masyrakat yang tinggal di lereng bukit. "Itu sangat berbahaya. Kebanyakan masyarakat yang berada di kawasan Segemen Sumpur dan Suliti itu tinggal di kawasan perbukitan," ujarnya.

Apalagi, saat ini di atas Segmen Suliti ada banyak permukiman yang pada umumnya berdiri rumah permanen. Menurut Ade, gempa darat lebih merusak dibanding gempa laut. Pasalnya, lebih dangkal dibanding gempa laut.

Seharusnya, pemerintah menata kembali kawasan pemukimam. "Bagi yang tinggal di lereng bisa dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Sebab resiko di lereng lebih besar. Jangan mereka nanti terkubur akibat longsor yang diguncang gempa" ujarnya.

ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

BMKG Riset Aplikasi Peringatan Dini Gempa, Sudah Tahu 5 Detik Sebelum Guncangan

15 Desember 2023

BMKG Riset Aplikasi Peringatan Dini Gempa, Sudah Tahu 5 Detik Sebelum Guncangan

BMKG sedang mengembangkan riset aplikasi peringatan dini gempa bumi. Teruji saat gempa Sukabumi guncang keras Bogor, Kamis pagi.

Baca Selengkapnya

BMKG Pastikan Sistem Peringatan Dini Tsunami Prima untuk KTT ASEAN Labuan Bajo

10 Mei 2023

BMKG Pastikan Sistem Peringatan Dini Tsunami Prima untuk KTT ASEAN Labuan Bajo

Kepala BMKG memastikan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Labuan Bajo, NTT, berfungsi dengan baik dan dalam kondisi prima.

Baca Selengkapnya

Teknologi Peringatan Dini Gempa Xiaomi Teruji di Cina, 65 Kali Tanpa Kesalahan

31 Maret 2022

Teknologi Peringatan Dini Gempa Xiaomi Teruji di Cina, 65 Kali Tanpa Kesalahan

Xiaomi menjadi brand smartphone pertama di dunia dengan fungsi EEW di tingkat sistem operasi.

Baca Selengkapnya

Xiaomi Uji Fitur Peringatan Dini Gempa untuk Pengguna Indonesia

31 Maret 2022

Xiaomi Uji Fitur Peringatan Dini Gempa untuk Pengguna Indonesia

Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna ponsel Xiaomi di Indonesia akan mendapatkan pemberitahuan saat terjadi gempa bumi di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Google Buatkan Aplikasi Peringatan Dini Serangan Udara di Ukraina

11 Maret 2022

Google Buatkan Aplikasi Peringatan Dini Serangan Udara di Ukraina

Menurut Google, Air Raid Alarm di Ukraina diadaptasi dari sistem yang sudah terbangun untuk peringatan dini gempa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Sistem Peringatan Dini Gempa UGM, Vaksin Covid-19

28 September 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Sistem Peringatan Dini Gempa UGM, Vaksin Covid-19

Topik tentang peneliti UGM mengembangkan sistem peringatan dini gempa hingga H-14 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

UGM Bangun Sistem Peringatan Dini Gempa, Bisa Deteksi 3 Hari Sebelumnya

27 September 2020

UGM Bangun Sistem Peringatan Dini Gempa, Bisa Deteksi 3 Hari Sebelumnya

Apabila akan terjadi gempa di lempengan, akan muncul fenomena paparan gas radon alam dari tanah meningkat secara signifikan.

Baca Selengkapnya

KKP Pasang Sistem Peringatan Dini Gempa Generasi Baru Milik BMKG

21 Juni 2020

KKP Pasang Sistem Peringatan Dini Gempa Generasi Baru Milik BMKG

WRS NewGen diharapkan dapat meningkatkan penyebarluasan informasi gempa bumi dan tsunami khususnya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Baca Selengkapnya

Sukses di Lombok, UI Tambah Alat Pendeteksi Gempa di Donggala

2 Desember 2018

Sukses di Lombok, UI Tambah Alat Pendeteksi Gempa di Donggala

Universitas Indonesia (UI) akan menambah jumlah alat deteksi dini gempa bumi yang akan dipasang di daerah rawan bencana.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Berhasil Temukan Mekanisme untuk Prediksi Gempa Bumi

24 Oktober 2017

Ilmuwan Berhasil Temukan Mekanisme untuk Prediksi Gempa Bumi

Para peneliti dari Inggri dan Amerika Serikat berhasil menciptakan metode untuk memprediksi secara tepat terjadinya gempa bumi.

Baca Selengkapnya