Kerja sama raksasa Internet itu merupakan kerja sama yang pertama dalam hal perlindungan terhadap anak. Sistem yang dibangun nantinya akan memiliki database tunggal yang menghalau gambar-gambar pelecahan anak serta kelompok pedofil yang mencoba menyebarkan berbagai foto tidak layak untuk anak secara online. Database itu akan dipegang oleh yayasan Thorn, Perlindungan Digital terhadap Anak, yang didirikan oleh aktor Ashton Kutcher dan Demi Moore.
Masing-masing perusahaan itu disebut-sebut menggunakan peranti lunak PhotoDNA-nya Microsoft untuk menciptakan tanda tangan digital atau 'hash' pada setiap gambar yang tidak senonoh. Dengan tanda itu, perusahaan dapat dengan mudah mengindentifikasi dan menghapus gambar-gambar yang dianggap tidak pantas dari situs mereka sendiri. Memang, setiap perusahaan Internet itu sudah memiliki aturan dan proses sendiri dalam hal menyingkirkan gambar-gambar tidak pantas bagi anak namun pihak perusahaan belum bisa memberikan detail yang jelas akan dasar hukum dan teknis kebijakannya itu.
Seperti yang dikutip Telegraph dari The Times, baik Facebook, Microsoft, Google, Twitter dan perusahaan Internet lainnya itu sudah bernegosiasi selama kurang lebih sembilan bulan untuk memutuskan bekerja sama dalam hal memerangi gambar-gambar tidak pantas di dunia maya. Akan tetapi, ketika The Times meminta konfirmasi, semua perusahaan tidak mau mengakui keterlibatannya dalam hal kerja sama itu. Masing-masing perusahaan berdalih bahwa mereka hanya peserta yang membantu proyek yayasan Thorn.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.