Komodo di Taman Nasional Komodo, pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur. TEMPO/Rully Kesuma.
TEMPO.CO, California – Para peneliti percaya, kadal pemakan tumbuhan yang berukuran kecil sebagai cikal bakal dari komodo. Akibat pemanasan global, evolusi bisa terjadi. Bahkan, peneliti yakin, kadal kecil bisa tumbuh menjadi ukuran yang lebih besar lagi.
Fosil kadal raksasa yang ditemukan di Burma membuat para ilmuwan percaya bahwa kenaikan suhu pada 40 juta tahun yang lalu menjadi penyebab membesarnya kadal pemakan tumbuhan hingga menjadi seukuran lebih besar dari komodo, yakni sekitar lebih dari 3 meter.
“Semula, para peneliti berpikir komodo menjadi begitu besar melebihi saudara kadal lainnya akibat kurangnya predator,” tulis Daily Mail, Jumat, 11 Juli 2013. Namun, temuan yang dikembangkan oleh Universitas California dan Universitas Nebraska-Lincoln menunjukkan, ternyata diperlukan iklim yang lebih hangat, dalam hal ini pemanasan global untuk membuat kadal tumbuh begitu besar.
Fosil kadal raksasa pada awalnya ditemukan di Myanmar, Burma oleh para ilmuwan dari Universitas Iowa dan Universitas Duke pada tahun 1970. Namun, ahli paleontologi dari Universitas Nebraska-Lincoln baru saja mulai mempelajarinya.
Raja kadal ini dijuluki Barbaturex morrisoni, yang berarti ‘Morrison berjanggut’. Nama ini diambil dari nama vokalis band The Doors, Jim Morrison.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.