TEMPO.CO, Seoul - Baterai litium-ion bakal mendapat "teman" baru. Para peneliti di Korea Selatan kini tengah mencoba mengembangkan model baru baterai ponsel yang masa pakainya bisa meningkat 30 hingga 50 persen dari bahan tak lazim: merang alias sekam padi.
Dituangkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, mereka memanfaatkan sekam padi, kulit padi yang membungkus beras, untuk dibuat silikon dengan teknologi nano. Limbah penggilingan padi ini ternyata mengandung silika berat sebanyak 20 persen.
Padi merupakan tanaman pokok untuk sepertiga dari populasi dunia, dengan lebih dari seratus juta ton sekam menumpuk setiap tahun. Sejauh ini, belum ada yang memanfaatkannya secara masif untuk kepentingan industri.
Menurut peneliti dari Korea Advanced Institute of Science and Technology, sekam merupakan sumber yang baik untuk anoda baterai. Selain itu, daya lindung sekam--membentuk cangkang pelindung sehingga serangga dan patogen tidak bisa menembusnya--juga menguntungkan.
"Saya menjadi sangat tertarik karena struktur yang mungkin ideal untuk anoda silikon," kata Jang Wook Choi, salah seorang peneliti. "Saya tahu kimia, karena itu saya tahu bahwa struktur ini akan baik."
Silika sekam, katanya, dikonversi menjadi silikon dengan menggunakan reaksi kimia. Melalui trial and error, timnya berhasil membuat silikon dimurnikan menjadi bubuk kekuningan yang siap dijadikan versi sederhana dari baterai. Mereka menemukan silikon bisa menahan setidaknya 200 siklus pengisian dan menjaga 100 persen dari kapasitasnya. "Walau belum sampai ke standar yang diperlukan untuk baterai litium-ion, tetap menjanjikan," katanya.
Ini bukan pertama kalinya peneliti telah memanfaatkan padi untuk membuat baterai. Yi Cui di Laboratorium Universitas Stanford melakukan penelitian dengan berangkat dari ide yang sama. "Ini seperti sumber yang menakjubkan dari silikon," kata Yi. "Jika kita dapat mengkonversi silikon dioksida ke dalam silikon, kita akan bisa menyediakan banyak struktur nano silikon dengan biaya rendah," katanya.
TIME | TRIP B
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya