Tabur Bunga di Atas Makam Tradisi Israel?

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 11 Agustus 2013 04:17 WIB

Keluarga dan para sahabat melakukan tabur bunga saat pemakaman Rezza Eka Wardhana (16 tahun) di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu (4/11). Berbagai elemen masyarakat di Yogyakarta menuntut penuntasan kasus Rezza yang dianggap mencurigakan dan berkesan ditutup-tutupi pihak Kepolisian Resor Gunungkidul. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO , Jakarta: Nyekar atau berziarah sembari menaburkan bunga ke atas makam menjadi tradisi yang sering dilakukan masyarakat Indonesia. Ziarah makam sanak-saudara tak lengkap tanpa tabur bunga. Tapi, ternyata tabur bunga bukan saja dilakukan orang Indonesia. Tradisi serupa dilakukan sejumlah warga Negara lain.

Penelitian oleh University of Haifa, Israel, baru-baru ini mengklaim bahwa tradisi tabur bunga di atas makam berasal dari bangsa Israel Kuno. Penelitian ini berdasarkan bukti sebuah makam kuno bangsa israel yang usianya sudah 14 ribu tahun. Ketika meneliti, para peneliti menemukan fosil-fosil bunga di atas mayat yang telah terkubur. “Ini contoh paling kuno dalam hal menempatkan bunga dan tanaman segar di atas makam sebelum menguburkan mayat,” kata peneliti Dani Nadel.

Penelitian tidak mengungkap apa tujuan menaburkan bunga di dalam kubur sebelum mayat dikebumikan. Sebelum ada penemuan ini tradisi tabur bunga di atas makan telah dilakukan sejak 35 ribu tahun lalu.

Meskipun tabur bunga ini semula diperkirakan pertama kali dilakukan oleh Neanderthal di Gua Shanidar, Iraq. Namun bukti tradisi ini baru ditemukan sekarang. Walaupun temuan oleh ilmuan di Israel ini berbeda dari tradisi tabur bunga di masa kini.

Penemuan ini menunjukan mayat sebelum dikubur akan ditaburi bunga. Sedangkan tradisi saat ini menguburkan mayat terlebih dahulu sebelum makam di taburi bunga.

ALJAZEERA | RINA ATMASARI

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

33 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya