TEMPO.CO , Moskow:Meteor besar yang menabrak Rusia pada Februari lalu meninggalkan debu kosmik yang menghujani bumi selama beberapa bulan. Meteor tersebut meledak 15 mil di atas kota Chelyabinsk pada 15 Februari lalu, menyebabkan 1.000 orang luka-luka, menyebabkan kaca-kaca pecah, dan menimbulkan sabuk debu kosmik di lapisan stratosfir.
Seperti dilansir dari laman Daily Mail, Senin 19 Agustus 2013, menurut satelit cuaca milik Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) Suomi NPP, meteor itu meninggalkan ratusan ton puing-puing mikroskopis. Hantaman meteor itu juga akan mengirimkan segumpal debu kosmik ke stratosfer yang menghujani Bumi selama tiga bulan.
Sekitar enam bulan kemudian, dengan menggunakan satelit Ozone Mapping and Profiler Suite, NASA telah merilis sebuah video yang menunjukkan bagaimana debu dari meteor itu terlempar hingga 28 mil (45 kilometer) dan menyelimuti Bumi. Debu meteor juga meninggalkan beberapa potongan yang terlihat di tanah dan dapat diambil oleh pejalan kaki.
Ketika kira-kira 60 kaki (18,2 meter) meteor meledak, bagian-bagian meteor itu jatuh ke Bumi dan debu-debu kosmik naik ke ketinggian, jauh lebih sedikit dibandingkan apa yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi.
Setelah empat hari, sensor satelit Suomi akan memperlihatkan gumpalan debu yang membungkus semua kawasan di sekitar planet Bumi ini. Satelit kemudian memperlihatkan debu itu berada disana selama berbulan-bulan, dan secara perlahan turun ke bawah sekitar 295 kaki (89,9 meter) setiap hari.
Ide untuk melacak keadaan awan menggunakan satelit tersebut berasal dari fisikawan atmosfer NASA, Nick Gorkavyi. “Kami bahkan melihat formasi dari sabuk debu baru di lapisan stratosfir Bumi, dan mendapatkan hasil observasi pertama berbasis ruang evolusi jangka panjang,” kata Gorkavyi.
“Dari pengukuran awal 3,5 jam setelah ledakan meteor menunjukkan tinggi debu mencapai 25 mil (40,2 kilometer) di lapisan atmosfer, bergerak ke timur dengan kecepatan 190 mph (305 kilometer),” katanya.
Dan dalam beberapa hari debu itu mengelilingi seluruh permukaan Bumi dan kembali ke Chelyabinsk, menciptakan sabuk global yang sempurna.
ROSALINA | DAILY MAIL
Berita terkait
Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa
2 Januari 2024
Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaMalam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia
22 November 2023
Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaAstronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa
15 September 2023
Sampah antariksa itu terbakar di atmosfer dan tampak seperti meteor lewat.
Baca SelengkapnyaWarga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor
15 September 2023
Bisa disimpulkan itu meteor terang.
Baca SelengkapnyaSuara Misterius di Atmosfer Hantui Para Peneliti: Bukan Petir, Meteor, ataupun Pesawat
19 Mei 2023
Tangkapan suara misterius dari stratosfer di atmosfer itu dibeberkan dalam forum Acoustical Society of America di Chicago, Illinois, 11 Mei 2023.
Baca SelengkapnyaKilatan Cahaya Terlihat di Langit Kyiv, Picu Spkelukasi UFO Jatuh
21 April 2023
Kilatan cahaya terang di langit malam ibu kota Ukraina, Kyiv, yang sedang dilanda perang telah menimbulkan spekulasi publik, termasuk UFO jatuh
Baca SelengkapnyaAsteroid Kecil Ditemukan dan Langsung Tabrak Bumi di Atas Prancis, Videonya Viral
14 Februari 2023
Sejauh ini baru tujuh kali sebuah asteroid ditemukan sesaat sebelum menabrak Bumi.
Baca SelengkapnyaMalam Ini Hujan Meteor Geminid, Begini Cara Melihatnya
13 Desember 2022
jika ingin melihat hujan meteor geminid malam ini, pada 13-14 desember 2022, perlu perhatikan beberapa cara berikut ini.
Baca SelengkapnyaRoyal Enfield Hunter 350 Mengaspal di Indonesia, Harga Mulai Rp 106,4 Juta
7 Desember 2022
Motor baru Royal Enfield Hunter 350 lebih dahulu dipasarkan di India dan Thailand serta diklaim sudah dipesan 75.000 unit secara global.
Baca SelengkapnyaBola Api Hijau di Langit Gegerkan Inggris: Meteor atau Sampah SpaceX?
17 September 2022
Ramai kabar bola api hijau menerangi langit Inggris Raya masih di masa berkabung negeri itu karena wafatnya Ratu Elizabeth II.
Baca Selengkapnya