2019, Indonesia Punya Satelit Canggih Pantau Iklim

Reporter

Senin, 2 September 2013 16:00 WIB

Ilmuwan LAPAN mengecek Satelit Lapan A2 di Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan & Antariksa Nasional (LAPAN) di Jalan Cagak Satelit, Ranca Bungur, Jawa Barat, Jumat (31/8). Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berhasil menyelesaikan Satelit Lapan A2 yang merupakan suksesor dari Satelit Lapan Tubsat. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan iklim menjadi isu yang terus menarik perhatian dunia, termasuk Indonesia. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bambang S. Tejasukmana mengatakan, antisipasi perubahan iklim bisa dilakukan menggunakan teknologi antariksa berupa satelit.

Indonesia, kata dia, baru memiliki satu satelit dengan kemampuan yang masih sangat terbatas. Karena itulah, ia menyatakan, Indonesia akan mulai mengembangkan satelit baru dengan kemampuan canggih yang bisa beroperasi pada 2019 mendatang.

"Manfaatnya untuk pemantauan perubahan iklim, kondisi cuaca maupun lingkungan," kata Bambang dalam konferensi internasional tentang aplikasi teknologi antariksa untuk perubahan iklim, di Hotel Borobudur, Senin, 2 September 2013. Satelit baru juga diharapkan mendukung program ketahanan pangan, energi, dan lingkungan.

Satelit ini nantinya akan memiliki bobot satu ton dan diperkirakan menghabiskan dana hingga Rp 2 triliun. Pengembangan satelit ini merupakan proyek nasional sehingga turut melibatkan lembaga dan kementerian lain.

Meski rencana pengembangannya baru tahap pembahasan konsep, namun diyakini satelit ini memiliki kemampuan yang lebih mumpuni dari satelit yang sudah ada. "Baru menentukan misi-misinya untuk apa. Fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, saat ini kami mulai menampung semua keinginan dari pengguna," ujarnya.

Menurut Bambang, proyek pembuatan satelit baru akan diproduksi oleh lembaga BUMN seperti PT LEN atau PT Dirgantara Indonesia. "Jadi untuk satellit yang besar ini bukan LAPAN lagi yang membuat, kami hanya mentransfer ilmunya," kata dia. (Baca: Perubahan Iklim, Ini Cara Terbaik Memantaunya)

Pengembangan satelit ini juga dimaksudkan untuk menguatkan peran serta Indonesia dalam keanggotaan Global Earth Observation System of Systems. Saat ini hanya ada beberapa negara yang memiliki satelit canggih pemantau perubahan iklim, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Cina, India, Brasil, dan Korea Selatan.

Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi perubahan iklim, termasuk pengembangan satelit penginderaan jarak jauh. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertekad mengurangi emisi karbon hingga 26 persen pada 2020. Enam persen di antaranya berasal dari sektor energi, enam persen dari pengelolaan limbah, dan 14 persen dari pengelolaan lahan hutan. Selain itu, Indonesia juga berupaya menurunkan jumlah hotspot (titik api) kebakaran hutan atau lahan sekitar 20 persen per tahun.

Deputi Penginderaan Jauh LAPAN Taufik Maulana menambahkan, Indonesia tengah mengembangkan satelit LAPAN A-2 dan LAPAN A-3. Untuk satelit LAPAN A-2 sudah selesai dibuat dan akan segera diluncurkan tahun depan. Peluncurannya akan bekerja sama dengan India karena roket yang dimiliki Indonesia belum sanggup meluncur jarak jauh.

"Ini kan jaraknya 600 kilometer. Diluncurkan sekitar Januari-Juni tahun depan," kata Taufik. Satelit LAPAN A-2 berbobot 75-100 kilogram.

Sementara itu, satelit LAPAN A-3 sedang dirancang oleh LAPAN bersama IPB. Sama seperti pendahulunya, satelit LAPAN A-3 juga akan diluncurkan dengan menumpang roket peluncuran satelit lain milik negara lain yang lebih besar.

ROSALINA

Topik Terhangat
Jalan Soeharto
| Siapa Sengman | Polwan Jelita | Lurah Lenteng Agung | Rupiah Loyo

Berita terkait

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

3 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

7 hari lalu

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.

Baca Selengkapnya

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

8 hari lalu

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

12 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

37 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

Pertama kali dirilis awal tahun ini, Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition menjadi ponsel pertama di dunia dengan pengaturan kamera periskop ganda.

Baca Selengkapnya

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

39 hari lalu

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

44 hari lalu

Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

Perubahan besar pada Android 15 DP2 adalah dukungannya terhadap konektivitas satelit di tingkat sistem operasi.

Baca Selengkapnya

SpaceX Dikabarkan Bangun Jaringan Ratusan Satelit Mata-mata untuk Intelijen AS, Nilai Kontrak Rp 28 Triliun

50 hari lalu

SpaceX Dikabarkan Bangun Jaringan Ratusan Satelit Mata-mata untuk Intelijen AS, Nilai Kontrak Rp 28 Triliun

SpaceX menggambarkan Starshield sebagai jaringan satelit aman yang berfokus pada pemerintah

Baca Selengkapnya

Susul iPhone, Fitur SOS Satelit akan Hadir pada Ponsel Google Pixel

59 hari lalu

Susul iPhone, Fitur SOS Satelit akan Hadir pada Ponsel Google Pixel

Pengguna ponsel Pixel sudah dapat melihat opsi "SOS Satelit" di bagian pengaturan "Keselamatan & Darurat".

Baca Selengkapnya