TEMPO.CO, San Fansisco - Microsoft menggratiskan layanan streaming musik Xbox, bahkan bagi mereka yang tidak menggunakan Windows 8. Layanan yang bisa dinikmati mulai Senin ini dimaksudkan untuk membawa pelanggan baru ke dalam ekosistem raksasa Microsoft agar mampu bersaing dengan sajian musik digital lainnya seperti Pandora, Spotify, dan iTunes.
"Langkah ini merupakan langkah lain untuk menunjukkan Microsoft kini tak hanya menjual perangkat tapi juga menyediakan jasa, bukan sekadar software belaka," kata Michael Turits, analis keuangan pada Raymond James. Di sisi lain, juga menyiratkan bahwa layanan musik belum berbuat banyak untuk meningkatkan penjualan sistem operasi Windows 8.
Peluncuran layanan ini dilakukan tak lama setelah Microsoft mengumumkan pembelian perusahaan pembuat ponsel Nokia Corp senilai US$ 7,2 miliar, dan bahwa CEO Steve Ballmer akan mundur dalam waktu 12 bulan. "Mereka sudah mengatakan akan menjadi perusahaan perangkat dan jasa," katanya.
Xbox Music memungkinkan orang untuk memilih dari 30 juta lagu dan streaming secara gratis dengan iklan. Layanan ini juga menjual lagu atau album yang bisa diunduh yang disediakan oleh penyanyi atau labelnya.
Penggratisan layanan ini dilandasi pemikiran jika konsumen baru menikmati pengalaman online gratis, beberapa mungkin akan meng-up grade menjadi layanan berbayar dengan biaya US$ 10 per bulan untuk Xbox Music Pass, yang memungkinkan pemutaran pada ponsel dan platform games Microsoft, Xbox 360, dan versi Xbox One yang belum diluncurkan. Microsoft juga meluncurkan aplikasi untuk iPhone dan perangkat Android yang akan memungkinkan pelanggan membayar untuk bisa mengakses Xbox Music.
Microsoft juga memperbarui antarmuka Xbox dengan mengurangi ukuran cover art dan menambahkan tab untuk membuatnya lebih mudah untuk membuat dan mengatur playlist. Mulai November, pengguna Xbox One akan dapat bermain game sambil mendengarkan Xbox Music bersamaan, sebuah fitur yang tidak ditawarkan pada Xbox 360.
